Kawasan Gumaton Dipastikan Padat Kendaraan Selama Nataru 2023
Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Muhammad Fakhruddin
Apel Gelar Pasukan angkutan Nataru 2022/2023 di Stasiun Yogyakarta, Kamis (22/12/2022). Pada apel ini selain petugas Kereta Api Indonesia (KAI) juga diikuti oleh aparat TNI dan Polri. Pasukan gabungan ini akan bersiaga di stasiun hingga 8 Januari tahun depan. | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penambahan volume kendaraan di Kota Yogyakarta akan terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) mengatakan, kawasan Tugu, Malioboro dan Keraton (Gumaton) dipastikan akan padat kendaraan.
"Titik-titik yang mengalami penambahan volume (kendaraan), yang jelas di area Gumaton. Itu (penambahan volume kendaraan) paling besar, (kawasan) yang lainnya relatif lancar," kata Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho di Komplek Balai Kota Yogyakarta, Kamis (22/12/2022).
Penambahan volume kendaraan di kawasan Gumaton juga mengingat melonjaknya kedatangan wisatawan menggunakan kendaraan pribadi selama libur nanti. Pasalnya, tren kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta utamanya saat libur akhir tahun rata-rata didominasi oleh kendaraan pribadi.
"Karena aktivitinya (wisatawan) banyak yang ingin tinggal di Malioboro, menginap di hotel-hotel di sekitar kawasan Malioboro. Referensinya disitu, dari Tugu sampai Kraton," ujar Agus.
Sedangkan, wisatawan yang datang menggunakan bus pariwisata diperkirakan minim saat libur akhir tahun. Pihaknya memperkirakan, 70 persen dari total kendaraan wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta merupakan kendaraan pribadi.
"Mobil pribadi yang masuk ke Yogyakarta diperkirakan di atas satu juta kendaraan, puncaknya (kedatangan) tanggal 28 sampai 31 (Desember 2022). Prediksi kami kebanyakan mobil private (pribadi)," tambahnya.
Diperkirakan, wisatawan yang akan datang ke DIY mencapai lebih dari empat juta orang selama libur Nataru. Dari angka tersebut, 90 persennya akan masuk ke Kota Yogyakarta.
"Wisatawan yang datang ke DIY kecenderungannya stay di Yogya mencapai 90 persen, lainnya tinggal di rumah sanak saudara. Berarti diperkirakan tiga juta lebih wisatawan, bahkan hampir semuanya yang datang ke DIY itu masuk ke Kota Yogyakarta," lanjut Agus.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyebut, tidak ada pembatasan kunjungan wisatawan di destinasi wisata selama libur nataru di DIY. "Tidak ada pembatasan kunjungan di DIY maupun di destinasi wisata," kata Aji.
Meski tidak ada pembatasan, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) wajib dilakukan. Selain itu, pemanfaatan PeduliLindungi juga diharuskan untuk diaktifkan kembali.
Aji menyebut, pihaknya sudah mengumpulkan berbagai asosiasi perhotelan, pengelola wisata hingga asosiasi pusat perbelanjaan agar kembali menggunakan PeduliLindungi guna men-screening pengunjung atau wisatawan.
"Kita sudah kumpulkan para destinasi wisata, hotel, pusat-pusat keramaian, mall dan pasar, kita berpesan prokes dan PeduliLindungi diaktifkan lagi dan informasi-informasi ke masyarakat kita terus lakukan," ujar Aji.