REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia menyambut resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tentang situasi di Myanmar pada Kamis (22/12/2022) waktu setempat. Indonesia melalui misinya di PBB menyebutkan adopsi resolusi yang telah lama dinanti membantu upaya ASEAN mengatasi situasi di Myanmar.
"Indonesia menyambut baik diadopsinya Resolusi Dewan Keamanan tentang situasi di Myanmar untuk mendukung upaya ASEAN dalam mengatasi situasi di Myanmar," kata pernyataan misi Indonesia di PBB di Twitter resmi @indonesiaunny, Kamis.
Indonesia kemudian mengulang apa yang disepakati para pemimpin negara-negara Asia Tenggara pada KTT ASEAN ke-40 dan ke-41.
"Myanmar tetap menjadi bagian integral dari ASEAN, ASEAN berkomitmen untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi yang damai dan tahan lama, dan Five Point Consensus akan tetap menjadi referensi kami yang valid dan harus diterapkan secara keseluruhan," kata pernyataan tersebut.
DK PBB pada Rabu (21/12/2022) mendesak junta Myanmar untuk membebaskan mantan pemimpin negara itu Aung San Suu Kyi dan para tahanan politik lainnya. Resolusi itu juga menuntut segera diakhiri segala bentuk kekerasan di seluruh Myanmar.
Ini adalah resolusi pertama mengenai situasi di Myanmar yang sejak kudeta Myanmar pada Februari 2021. Resolusi tersebut menyatakan keprihatinan yang mendalam atas keadaan darurat yang sedang berlangsung yang diberlakukan oleh kelompok militer di Myanmar. Resolusi diadopsi dengan dukungan 12 dari 15 anggota DK PBB. Rusia, China dan India abstain dalam pemungutan suara.