REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Halal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan 400 sertifikat halal kepada pelaku UMKM di seluruh Jawa Barat di Gedung Serba Guna Masjid Salman ITB, Jumat (23/12/2022). Mereka menargetkan 700 pelaku UMKM mendapatkan sertifikat halal.
Ketua Harian Pusat Halal Salman ITB Dina Sudjana mengatakan sebanyak 400 pelaku UMKM sudah mendapatkan sertifikat halal dari target 700. Pelaku UMKM yang tersisa berjumlah 300 masih dalam tahap pemeriksaan dan ditargetkan akhir tahun 2022 selesai.
"Sekarang 400 pelaku usaha ultra hingga mikro mendapatkan sertifikat halal, sebenarnya total 700 tapi sisanya masih di tahap fatwa dan verifikasi," ujarnya di sela-sela acara penyerahan sertifikat halal, Jumat (23/12/2022).
Dia menuturkan, mereka yang mengikuti program sertifikasi halal beromzet Rp 500 juta ke bawah, menjalankan proses usaha secara sederhana dan belum menggunakan mesin. Mereka adalah pelaku usaha ultra mikro.
Dina mengatakan, proses sertifikasi untuk ke 400 orang pelaku usaha relatif lebih mudah kurang lebih dua bulan dan gratis. Mayoritas pelaku usaha yang ikut sertifikasi halal memiliki jenis usaha makanan dan minuman.
"Membina mereka halalnya, kesehatannya, bekerja sama dengan Bank Indoensia tentang tata laksana keuangan," ungkapnya.
Dia mengatakan, sertifikat halal diberikan untuk meningkatkan kepercayaan kepada pelaku usaha bahwa produk mereka halal, konsumen merasa aman. Lebih jauh meningkatkan penjualan dan bisa bersaing dengan kompetitor.
Dina melanjutkan, kendala yang dihadapi oleh petugas yaitu banyak pelaku usaha yang tidak sabar ingin segera beres. Pihaknya juga membuka program reguler sertifikasi halal dengan sejumlah biaya yang dibebankan.
Perwakilan LPH YPM Salman ITB Mursyid Hasan Basri mengatakan pihaknya banyak mengalami kendala terutama persiapan pelaku usaha mereka yang kurang. Selain itu, banyak yang urung mendaftar karena prosesnya yang panjang.
"Kita perlu banyak sabar, sebagian besar harus diedukasi kami sangat membutuhkan peran halal center atau lembaga lain yang menyiapkan pelaku usaha siap karena kemarin banyak diterima dokumen gak lengkap," ungkapnya.