REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah warung di Pantai Sindangkerta, Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan rusak akibat angin kencang, Kamis (22/12/2022). Pemilik yang biasa tinggal di warung itu harus mengungsi sementara akibat kejadian tersebut.
Salah satu petugas Pantai Sindangkerta, Adik Hendiana, mengatakan, peristiwa angin kencang itu terjadi pada Kamis sore. Akibat angin kencang tersebut, sejumlah warung yang berada di belakang Mes Pemerintah Daerah rusak. "Total keseluruhan ada sekitar 10 unit warung. Asbesnya terbang terkena angin," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (23/12).
Menurut dia, warung itu juga dijadikan tempat tinggal oleh pemiliknya. Para pemilik warung itu sementara mengungsi lantaran kondisi bangunan yang rusak tak memungkinkan untuk ditinggali. "Sekarang masih mengungsi, kan warungnya tidak bisa ditinggali. Kalau ada hujan, pasti kena. Namun yang mengungsi hanya empat rumah," kata Adik.
Sementara itu, relawan penanggulangan bencana Kecamatan Cipatujah, Rahmat Saputra, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, bangunan rusak yang akibat angin kencang tak hanya terjadi di Pantai Sindangkerta. Sejumlah bangunan di Pantai Pamayang dan Pantai Cipatujah juga dilaporkan rusak. "Iya kemarin ada angin kencang di Kecamatan Cipatujah. Dampaknya ada rumah yang tertimpa pohon di Cipatujah, di Sindangkerta ada sejumlah warung rusak. Selain itu juga di Pantai Pamayang," kata dia.
Ia menyebutkan, di Pantai Sindangkerta terdapat tujuh rumah yang mengalami kerusakan. Sementara di Pantai Pamayang terdapat tiga rumah yang rusak parah dan di Pantai Cipatujah terdapat lima unit rumah yang rusak.
Antipasi Nataru
Rahmat mengatakan, pihaknya telah menyiagakan relawan bencana dan balawista untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat momen Natal dan tahun baru (Nataru). Apalagi, terdapat informasi akan terjadi gelombang air rob di laut selatan Kabupaten Tasikmalaya. "Kami juga mengimbau wisatawan untuk berhati-hati. Jangan berenang terlalu jauh dan perhatikan rambu," kata Rahmat, yang juga merupakan Ketua Balawista Kabupaten Tasikmalaya.
Kendati demikian, ia memprediksi kunjungan wisatawan kali ini tak akan seramai seperti momen Nataru sebelumnya. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca sedang tidak baik. "Apalagi banyak hoaks juga. Kami juga terdampak hoaks itu. Namun, kondisi di sini tetap aman," kata dia.