Jumat 23 Dec 2022 17:55 WIB

Disebut Jadi Sekutu Kebijakan Genosida Rusia, Iran Kutuk Presiden Ukraina

'Kesabaran strategis Iran untuk tuduhan tak berdasar ada batasnya'

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Zelensky menyebut Iran sebagai sekutu kebijakan genosida Rusia karena memasok pesawat nirawak (drone) tempur untuk Moskow.
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Zelensky menyebut Iran sebagai sekutu kebijakan genosida Rusia karena memasok pesawat nirawak (drone) tempur untuk Moskow.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran mengutuk pidato yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kongres Amerika Serikat (AS). Dalam pidato tersebut, Zelensky menyebut Iran sebagai sekutu kebijakan genosida Rusia karena memasok pesawat nirawak (drone) tempur untuk Moskow.

"Kami selalu menghormati integritas teritorial negara lain, termasuk Ukraina. Zelensky harus tahu bahwa kesabaran strategis Iran untuk tuduhan tak berdasar ada batasnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Naser Kanani, Kamis (22/12/20222), dilaporkan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA).

Kanani menegaskan, Iran tidak pernah mengekspor peralatan militer apa pun yang digunakan untuk pertempuran di Ukraina. “Kami menekankan sekali lagi bahwa Republik Islam Iran tidak mengekspor peralatan militer ke pihak manapun untuk digunakan dalam perang Ukraina," ucapnya.

Saat berpidato di Kongres AS pada Rabu (21/12/2022) lalu, Zelensky mengatakan, drone yang dikirim Iran untuk Rusia telah menjadi ancaman bagi infrastruktur vital Ukraina. “Ketika Rusia tidak dapat mencapai kota-kota kami dengan artilerinya, ia mencoba menghancurkannya dengan serangan misil. Lebih dari itu, Rusia menemukan sekutu dalam kebijakan genosida ini: Iran. Begitulah cara satu teroris menemukan yang lain,” ujar Zelensky.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian untuk pertama kalinya mengakui bahwa negaranya telah memasok drone ke Rusia. Namun dia mengklaim, proses itu terjadi sebelum Moskow memutuskan menyerang Ukraina. “Kami memberikan sejumlah terbatas drone ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,” kata Amirabdollahian, 5 November lalu.

Amirabdollahian turut menyampaikan bahwa Iran sama sekali tidak mengetahui bahwa drone buatan negaranya telah dipakai Rusia dalam pertempuran di Ukraina. “Kami setuju dengan menteri luar negeri Ukraina bahwa mereka menyerahkan kepada kami bukti apa pun yang mereka miliki tentang Rusia yang menggunakan pesawat nirawak Iran di Ukraina,” ucapnya.

Dia menegaskan, Iran tetap berkomitmen pada resolusi konflik di Ukraina. Awal pekan ini Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani membantah kabar yang menyebut negaranya memasok drone ke Rusia. Ia menyatakan tuduhan itu sama sekali tak berdasar. Iravani pun menegaskan kembali netralitas Iran dalam konflik di Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement