REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur meminta wisatawan yang hendak berlibur di kawasan Cianjur menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, tetap waspada dengan alam. Hal itu karena curah hujan masih tinggi sehingga dapat memicu terjadinya bencana alam.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan, di sepanjang jalur utama khususnya jalur menuju objek wisata mulai dari utara hingga selatan terdapat titik rawan longsor dan pohon tumbang. Sehingga saat hujan turun deras berisiko terjadinya bencana.
"Tidak hanya di wilayah utara atau sepanjang jalur Puncak-Cianjur, namun jalur wisata menuju wilayah selatan juga termasuk rawan terjadi bencana alam longsor terutama saat hujan turun deras, sehingga perlu diwaspadai," katanya di Kabupaten Cianjur, Jumat (23/12/2022).
Jalur yang rawan terjadi bencana alam, tutur Rudi, seperti kawasan Segar Alam, Ciloto, Babakan Cisarua-Cipanas, dan jalur Cugenang, tepatnya di Cijedil yang saat gempa 5.6 magnitudo menimbun puluhan korban jiwa. Sebagian korban adalah pengendara yang sedang melintas.
Titik rawan longsor di wilayah selatan Cianjur, mulai dari Jalan Raya Campaka, Sukanagara, Cadas Hideung Pagelaran, dan Cibinong. Sedangkan rawan banjir di Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun, dimana terdapat wisata pantai.
"Meski tidak setiap hujan turun deras terjadi longsor, namun pengendara tetap harus waspada guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena bencana alam tidak dapat diprediksi," kata Rudi.
Pihaknya mengimbau wisatawan yang hendak menghabiskan libur panjang Natal dan tahun baru di kawasan Puncak-Cianjur, tetap mengutamakan keselamatan dan tidak melakukan aktifitas saat hujan turun deras seperti di objek wisata alam dan air, serta menghindari memarkir kendaraan di bawah pohon besar.