Sabtu 24 Dec 2022 09:30 WIB

Doa Habib Ali Agar Memiliki Teman yang Baik

Hendaknya seorang Muslim berhati-hati memilih teman dalam bergaul.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Doa Habib Ali Agar Memiliki Teman yang Baik
Foto: ANTARA/Ampelsa
Doa Habib Ali Agar Memiliki Teman yang Baik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergaul dengan orang-orang yang taat akan membuat diri kita termotivasi untuk menambah ketaatan. Sebaliknya, bergaul dengan pelaku maksiat berpotensi terjerumus melakukan kemaksiatan.

Karena itu, hendaknya seorang Muslim berhati-hati memilih teman dalam bergaul. Hendaknya berteman dengan orang yang baik akhlaknya dan taat dalam menjalankan ibadah.

Baca Juga

Sebab teman yang seperti itu akan mengingatkan diri kita untuk semakin dekat kepada Allah. Ucapan-ucapan yang keluar dari mulutnya pun akan menambah ilmu pada diri kita dan perbuatannya pun akan mengingat kita pada akhirat. 

Muallif Simtud Durar Habib Ali Al Habsyi mengajarkan sebuah doa agar Allah SWT senantiasa menunjukkan teman bergaul yang baik, mengumpulkan diri kita dengan orang-orang yang dekat dengan Allah sehingga diri kita pun terdorong dan termotivasi menjadi orang yang dekat kepada Allah SWT. Doa ini sebagaimana dikutip dalam Biografi Habib Ali Al Habsyi Muallif Simtud Durar yang disusun Habib Husein Anis Al Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah. Berikut doanya.

Doa Memiliki Teman yang Baik

اَللّٰهُمَّ صِلْنِيْ بِمَنْ يُوْصِلُنِيْ إِلَيْكَ وَاجْمَعْنِيْ بِمَنْ يَجْمَعُنِيْ عَلَيْكَ وَيَسِّرْلِيْ مِنَ اْلأَعْمَالِ الصّالِحَةِ مَا يُوْجِبُ لِيَ الزُّلْفَى لَدَيْكَ

Allahumma Shilniy biman yuushiluniy ilaika, wajma'niy biman yajma'uniy 'alaika wayassirliy minal a'maalis sholihati maayuujibu liyaz zulfa ladaika

Ya Allah antarkanlah aku kepada orang yang dapat mengantarkan aku kepada-Mu, kumpulkanlah aku dengan orang yang dapat mengumpulkan aku dengan-Mu, dan mudahkanlah amalan saleh yang menjadikanku dekat kepada-Mu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement