Sabtu 24 Dec 2022 15:18 WIB

Cerita Ustadz Nurhuda Rahmadhan Terima MotoDakwah dari BMH-YBM BRILiaN

Sebelumnya, motor tua yang dipakai dakwah sering mogok di jalan.

Dai tangguh BMH di Japakeh, Aceh Besar, Ustadz Nurhuda Rahmadhan menerima bantuan motor dakwah dari Laznas BMH dan YBM BRILianN.
Foto: Dok BMH
Dai tangguh BMH di Japakeh, Aceh Besar, Ustadz Nurhuda Rahmadhan menerima bantuan motor dakwah dari Laznas BMH dan YBM BRILianN.

REPUBLIKA.CO.ID,ACEH BESAR-- Ustadz Nurhuda Rahmadhan adalah satu dai tangguh BMH yang mendapatkan motor anyar dari YBM BRILiaN. Pria jebolah Universitas Syah Kuala itu mengaku bahwa motor dakwah yang baru ia terima akan mengakhiri lika-liku dakwah penuh kisah sebelum ini.

"Wah, motor dakwah bantuan BMH dan YBM BRILiaN ini sangat luar biasa bagi saya untuk dakwah," ungkapnya sumringah, Kamis (21/12/2022).

Baca Juga

"Selama ini saat dakwah, andalan kami adalah bentor tua. Itu milik pesantren infak masyarakat. Namanya motor tua, seringnya rusak daripada bagus," imbuhnya terkekeh.

"Ada juga motor bebek, juga sama sudah tua. Seringkali pas dipakai, rantainya lepas. Yah, itulah kisahnya. Nah, dengan motor baru ini, sepertinya kisah dakwah yang begitu akan berakhir, nikmat Allah ini," ungkapnya lagi menegaskan.

Ustadz Nurhuda mengatakan bahwa motor dakwah ini bukan saja mengganti motor tua yang setia selama ini. Tetapi juga memberikan banyak keuntungan, mulai dari sisi waktu, pengurangan biaya service ke bengkel dan tentu saja perjalanan akan lebih lancar.

"Saya sampaikan terima kasih kepada BMH dan YBM BRILiaN. Kami berharap dukungan terhadap dakwah terus dilakukan secara berkelanjutan, karena sungguh masih banyak dai di negeri ini yang memang membutuhkan perhatian dan dukungan umat," jelas pria yang sekarang menjadi pengasuh santri di Pesantren Hidayatullah Japakeh, Aceh Besar itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement