Sabtu 24 Dec 2022 12:11 WIB

Twitter Hapus Fitur Pencegahan Bunuh Diri

Twitter hanya menghapus sementara firltur itu untuk diperbarui kembali.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Logo Twitter.
Foto: Unsplash
Logo Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa hari terakhir, Twitter menghapus fitur yang mempromosikan hotline pencegahan bunuh diri dan sumber daya keselamatan lainnya kepada pengguna yang mencari konten tertentu. Menurut dua sumber yang enggan disebutkan namanya, arahan baru tersebut diperintahkan oleh pemilik baru Twitter Elon Musk.

Kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Ella Irwin mengatakan pihaknya telah memperbaiki dan memperbaruinya. “Perintah itu hanya sementara waktu dihapus saat kami memperbaruinya. Kami berharap untuk memilikinya kembali pada pekan depan," kata Irwin.

Baca Juga

Fitur yang dikenal sebagai #ThereIsHelp belum pernah dilaporkan sebelumnya. Itu telah ditampilkan di bagian atas pencarian khusus kontak untuk organisasi pendukung di banyak negara terkait dengan kesehatan mental, HIV, vaksin, eksploitasi seksual anak, Covid-19, kekerasan berbasis gender, bencana alam, dan kebebasan berekspresi.

Penghapusannya telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran tentang kesejahteraan pengguna yang rentan di Twitter. Musk mengklaim kesan, pandangan, atau konten berbahaya menurun sejak dia mengambil alih platform pada bulan Oktober.

Dia telah mengunggah grafik yang menunjukkan tren penurunan di tengah para peneliti dan kelompok hak-hak sipil melacak adanya peningkatan tweet dengan cercaan rasial dan konten kebencian lainnya. Karena tekanan dari kelompok keamanan konsumen, layanan internet termasuk Twitter, Google dan Facebook telah bertahun-tahun mencoba mengarahkan pengguna ke penyedia sumber daya terkenal seperti hotline pemerintah ketika mereka mencurigai seseorang mungkin dalam bahaya.

“Google melakukannya dengan sangat baik dalam hasil pencarian mereka dan kami benar-benar mencerminkan beberapa pendekatan mereka dengan perubahan yang kami buat,” ujar Irwin.

Eirliani Abdul Rahman yang tergabung dalam grup penasihat konten Twitter yang baru-baru ini dibubarkan, mengatakan hilangnya #ThereIsHelp sangat membingungkan dan mengganggu. Termasuk penghapusan dilakukan saat masa perbaikan.

AIDS United yang berbasis di Washington yang dipromosikan di #ThereIsHelp dan iLaw, sebuah kelompok Thailand yang mendukung kebebasan berekspresi, keduanya mengatakan hilangnya fitur tersebut merupakan kejutan bagi mereka. AIDS United mengatakan sebuah halaman web yang ditautkan dengan fitur Twitter menarik sekitar 70 tampilan sehari hingga 18 Desember. Sejak itu, secara total telah menarik 14 tampilan.

Direktur eksekutif di mitra Twitter Jaringan Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara Damar Juniarto mengatakan penghapusan fitur pencegahan bunuh diri sebagai tindakan bodoh. “Tindakan bodoh yang dilakukan oleh layanan media sosial dapat membuat organisasinya meninggalkannya,” kata dia dalam akun Twitter-nya.

Twitter telah meluncurkan beberapa permintaan sekitar lima tahun lalu dan beberapa telah tersedia di lebih dari 30 negara. Dalam salah satu postingan blognya tentang fitur tersebut, Twitter mengatakan memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengguna dapat mengakses dan menerima dukungan pada layanan saat mereka sangat membutuhkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement