REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pihak berwenang Arab Saudi pada Jumat mengeluarkan sejumlah peringatan cuaca di beberapa wilayah. Selain itu, otoritas juga mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan karena diperkirakan akan terjadi lebih banyak hujan pada Sabtu.
Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi dan tim medis darurat bersiap menghadapi musim hujan dan mulai menerapkan rencana. Di saat yang sama pemerintah kota terus menguras dan membersihkan kelebihan air.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) mengeluarkan peringatan untuk kota barat Madinah dan kegubernuran sekitarnya dengan prakiraan badai disertai hujan lebat dan deras, angin permukaan, hujan es, dan kurangnya jarak pandang. Curah hujan sedang hingga lebat juga tercatat di Jeddah, Qassim, Al-Jawf, Taif, Al-Wajh, Yanbu, Tabuk, Arar, Hail, Al-Baha dan Makkah.
Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi di Makkah, Tabuk, dan Provinsi Perbatasan Utara menaikkan tingkat kesiapan dan kewaspadaan mereka di pusat pertolongan pertama mereka sejalan dengan laporan curah hujan dari Jumat hingga Sabtu.
Kesiapan telah ditingkatkan di 98 pusat di wilayah Makkah, termasuk 24 pusat di Taif, 36 di Jeddah, dan 38 di ibu kota suci yang dilengkapi dengan kru dokter, spesialis dan teknisi medis darurat, serta 114 kendaraan, termasuk ambulans dan kendaraan bencana dan krisis. Sementara di Tabuk, 27 pusat darurat telah didirikan.
Pihak berwenang meminta warga dan penduduk untuk mematuhi instruksi Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil yang dipublikasikan di berbagai media untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap fluktuasi cuaca dan saat mengemudi di jalan raya dan menghindari daerah rawan banjir, tiang listrik dan pohon.
Dilansir Arab News, Sabtu (24/12/2022), pihak berwenang mengatakan bantuan darurat dapat diminta dengan menelepon 997 dan melalui aplikasi Asefni sepanjang waktu. Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil telah membentuk komite untuk mengevaluasi kerusakan akibat hujan di Makkah yang akan mulai menerima permintaan kompensasi dari mereka yang terkena dampak hujan lebat dan banjir.
"Kami tidak mencatat adanya kematian atau cedera akibat hujan deras," katanya.
Sementara itu, NCM mengeluarkan buletin tentang jumlah curah hujan yang turun di Provinsi Perbatasan Utara selama 24 jam terakhir dengan rekor Arar tertinggi, diikuti oleh bandara Rafha dan bandara Turaif.