Sabtu 24 Dec 2022 19:10 WIB

Saga Ajak Milenial di Medan Ikuti Uji TOEFL Sebagai Bekal Hari Esok

Kegiatan juga diisi dengan workshop TOEFL.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Para milenial di Medan, Sumatra Utara mengikuti tes TOEFL, Sabtu (24/12/2022).
Foto: Dok. Web
Para milenial di Medan, Sumatra Utara mengikuti tes TOEFL, Sabtu (24/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tahun 2022 segera berakhir dan semangat menyambut kedatangan 2023 terus tumbuh. Ini menjadi tanda bahwa pesta demokrasi di 2024 mendatang semakin dekat. Karena hal tersebut, Sahabat Ganjar (Saga) pun semakin gencar untuk menjangkau milenial di penjuru nusantara. Seperti di Kota Medan dan Kota Bandar Lampung pada Sabtu (24/12/2022). 

Relawan Ganjar yang diketuai oleh Gus Nahib ini menggelar kegiatan pembahasan TOEFL serta pengerjaan soal yang berlangsung di Kota Medan serta worksop kreasi hijab yang berlangsung di Kota Bandar Lampung.

Baca Juga

Pada kegiatan yang berlangsung di Aula Taman Sari, Kecamatan Medan, Ketua DPC Kota Medan Sofian Dalimunthe menyebutkan, mayoritas peserta yang hadir pada workshop kali ini merupakan milenials yang sedang menempuh pendidikan atau baru selesai kuliah di jenjang Universitas.

"Mayoritas peserta yang hadir pada kegiatan workshop TOEFL ini dari Kota Medan, lalu pesertanya kebanyakan mahasiswa baik yang baru menempuh atau baru selesai," ucapnya. 

Tentunya kegiatan TOEFL ini bukan tanpa alasan, kata dia, karena mampu menggaet para milenial untuk mendukung Ganjar Pranowo. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sofian Dalimunthe.

"Kami memilih kegiatan workshop TOEFL ini untuk memenangkan Pak Ganjar karena fokus utamanya di anak-anak muda. Sama-sama kita ketahui bahwa semua peserta yang hadir ini adalah anak muda atau mahasiswa," kata dia. 

Pada jalannya kegiatan, salah satu peserta bernama Nurrima menjelaskan alasannya mengikuti kegiatan pembahasan seputar TOEFL yang diadakan oleh Sahabat Ganjar.

"Saya mengikuti kegiatan workshop TOEFL ini karena saya sedang mempersipkan diri untuk menghadapi Tes TOEFL. Karena pekerjaan yang saya lamar mengharuskan untuk mencantumkan sertifikat TOEFL. Banyak pengetahuan baru yang didapatkan dari kegiatan ini," ucapnya.

Nurrima juga berharap, dengan mengikuti tes kali ini bisa memenuhi persyaratan untuk ke tempat kerja yang dirinya tuju.

"Harapannya semoga saya bisa lulus Tes TOEFL agar memenuhi syarat pekerjaan yang saya lamar. Worskhop ini sudah cukup bagi saya untuk bisa mengikuti Tes Toefl, intinya udah percaya diri," kata dia.

Berlanjut di Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, kegiatan workshop kreasi hijab ini sangat bagus karena bisa mengenalkan Ganjar Pranowo kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPC Kota Bandar Lampung Tri Suprianto.

“Rangkaian kegiatan yang diadakan relawan Sahabat Ganjar di Kota Bandar Lampung ini bagus dan tepat sasaran, dengan kegiatan ini dapat membantu warga menjadi kenal Bapak Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden 2024,” ujar Tri. 

Salah satu peserta workshop kreasi hijab bernama Wiyyah memberikan kesannya setelah mengikuti acara. “Dari kegiatan Sahabat Ganjar ini, saya jadi tahu style hijab yang sedang tren di anak-anak muda sekarang,” ujar Wiyyah.

Pada momen ini juga, ia dalam kegiatan pelatihan tersebut juga bersedia untuk memberi dukungan untuk Ganjar Pranowo semoga sukses di pilpres 2024. 

“Saya sangat setuju kalau Bapak Ganjar bisa maju jadi Presiden, apalagi beliau sangat dekat dengan anak-anak milenial kaya kita,” kata Wiyyah.

Terkait Pilpres, nama Ganjar sendiri terus berada di papan atas sejumlah hasil survei. Terbaru, Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada tanggal 3—11 Desember 2022 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di antara tiga nama potensial calon presiden dengan perolehan skor 33,7 persen.

"Ini tiga nama kompetitif katakanlah begitu menjadi calon presiden, Ganjar mendapat 33,7 persen suara, masih di posisi teratas," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam siaran YouTube SMRC TV dipantau di Jakarta, seperti dilansir dari Antara.

Temuan hasil survei oleh SMRC itu dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling). Responden yang dijadikan sampel adalah yang punya hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Survei dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement