REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Faktor genetik dan gaya hidup secara independen terkait dengan kanker tiroid. Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open mengungkap bahwa kepatuhan pada gaya hidup sehat bisa mengubah hubungan varian genetik dan kanker tiroid.
Studi digagas oleh peneliti bernama Xiuming Feng dari Guangxi Medical University di Nanning, Cina, bersama rekan-rekannya. Tim tersebut menganalisis kondisi 264.956 peserta berusia 40 hingga 69 tahun yang datanya didapat dari Biobank Inggris.
Para peneliti menemukan bahwa selama rata-rata tindak lanjut 11,1 tahun, ada 423 kejadian kanker tiroid yang teridentifikasi. Ditemukan hubungan signifikan antara skor risiko poligenik (PRS) yang lebih tinggi dan kanker tiroid (rasio hazard 2,25), serta hubungan yang signifikan antara gaya hidup yang tidak menguntungkan dan risiko kanker tiroid yang lebih tinggi (rasio hazard 1,93).
Gaya hidup yang tidak baik dikaitkan dengan kanker tiroid pada kelompok dengan risiko genetik yang lebih tinggi (rasio bahaya yang menguntungkan versus tidak menguntungkan 0,52). Risiko tertinggi untuk kanker tiroid terlihat di antara peserta dengan PRS tinggi dan gaya hidup yang tidak baik (rasio hazard 4,89).
Dalam bahasa sederhananya, Feng menjelaskan bahwa temuan penelitiannya menunjukkan kepatuhan menjalani gaya hidup yang lebih sehat dapat melemahkan peran faktor genetik yang merusak pada risiko kanker tiroid. Terutama, pada individu dengan risiko genetik yang tinggi.
"Oleh karena itu, intervensi gaya hidup mungkin bermanfaat untuk mencegah kanker tiroid, terutama pada individu dengan predisposisi genetik yang tinggi," ungkap Feng, dikutip dari laman Medical Xpress, Ahad (25/12).
Sumber: https://medicalxpress.com/news/2022-12-lifestyle-counter-genetic-thyroid-cancer.html