Senin 26 Dec 2022 00:48 WIB

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Sejumlah Perairan

Perairan Lombok dan Bali berpotensi gelombang hingga 4 meter.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
BMKG meminta warga untuk waspada gelombang air laut tinggi akibat tingginya kecepatan angin.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.
BMKG meminta warga untuk waspada gelombang air laut tinggi akibat tingginya kecepatan angin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 26 - 27 Desember 2022. Sejumlah perairan berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga 6 meter, seperti di Laut Natuna Utara.

 

Baca Juga

BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat ke Utara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natura Utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makasar bagian selatan dan Laut Flores.

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di sejumlah perairan," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis, Ahad (25/12/2022).

Gelombang besar itu diprediksi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Nias, perairan selatan Banten - Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, perairan selatan Kepupalauan Anambas. Kemudian, perairan timur Kepuauan Bintan - Kepulauan Lingga, Laut Natuna, perairan utara Pulau Bangka - Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Tengah - Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makasar bagian tengah dan utara, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu - Rote, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kep. Sangihe, Laut Maluku bagian utara, perairan selatan Pulau Buru - Seram, perairan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.

Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat  Kepulauan Mentawai - Lampung, perairan Enggano - barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Selatan Banten, perairan selatan Jawa Tengah - Pulau Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan. Kemudian, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTB, perairan utara Kepulauan Anambas, perairan Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Makasar bagian selatan, perairan Kepulauan Sabalana - Kepulauan Selayar, perairan selatan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera.

"Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4 - 6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara," kata BMKG.

Untuk itu, BMKG meminta perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran sesuai dengan jenis angkutan laut. Di antaranya, risiko tinggi terhadap perahu nelayan pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m. Kemudian, kapal ferry pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan tinggi gelombang di atas 2,5 serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dengan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement