Pelajari Sejarah Ahmad Dahlan, Baitul Arqam Australia Putar Dokumenter
MELBOURNE, Suara Muhammadiyah – Ada yang menarik dalam pelaksanaan Baitul Arqam Muhammadiyah se-Australia yang berlangsung saat ini Kampus Muhammadiyah Australia College (MAC) Melbourne saat ini. Selain memberikan materi langsung yang dibawakan oleh beberapa narasumber, tim instruktur pun memiliki motode lain dalam upaya memberikan pemahaman tentang Muhammadiyah kepada peserta.
Tim instruktur, dipimpin oleh Taufiqurrahman, Ph.D., melakukan pemutaran film dokumenter tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah. Film dokumenter yang diproduksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, mengambarkan perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam membangun Muhammadiyah sebagai organisasi Islam Modern yang telah memiliki sejarah panjang dan banyak berkontribusi bagi kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia.
Film dokumenter juga berisi penjelasan dari beberapa tokoh Muhammadiyah mengenai perkembangan Muhammadiyah sejak awal didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan satu abad yang lalu. Dimana pada saat itu, banyak tantangan yang dialami ketika melakukan pembaharuan dalam pengamalan ajaran Islam. Misalnya dalam memberantas budaya yang menganduk kemusyrikan, menyantuni anak yatim dan fakir, juga dalam mendirikan lembaga pendidikan.
Tantangan tersebut tidak hanya berasal dari luar Islam, bahkan termasuk juga dari kalangan umat Islam itu sendiri. Sebagai contoh adalah ketika Kiai Ahmad Dahlan akan berdakwah ke Banyuangi Jawa Timur. Sempat dilempari batu oleh masyarakat setempat. Demikian pula ketika beliau mendirikan mushalla, sempat dibongkar oleh umat Islam.
Dalam film tersebut, tampil memberikan testimoni adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir. Beliau menjelaskan perkembangan Muhammadiyah saat ini, yang sudah merambah ke luar negeri. Bahkan disinggung pula keberhasilan Muhammadiyah mendirikan sekolah di Melbourne, Australia.
Pemutaran film ini mendapat apreasisi dari peserta Baitul Arqam. Bahren Nurdin, peserta dari PRIM New South Wales mengaku sangat terkesan dan memberikan tambahan wawasan tentang sejarah perjuangan Muhammadiyah. Pemutaran film seperti ini juga dipandang memiliki nuansa tersendiri, karena lebih dapat memudahkan peserta memahami materi yang disajikan.
Pelaksanaan Baitul Arqam ini telah berlangsung sejak kemarin dan akan berakhir hari ini. Terdapat empat puluh dua peserta yang terdaftar dari berbagai Ranting Istimewa Muhammadiyah se-Australia. Sejak dibuka kemarin oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes., telah menyajikan sejumlah materi terkait dengan keislaman dan kemuhammadiyahan. (Haidir Fitra Siagian)