Senin 26 Dec 2022 01:45 WIB

Penghujung 2022, Ini Cara Mudah Hitung Zakat Profesi

Zakat juga mampu menghapus dosa dan melindungi dari panas di hari kiamat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham Tirta
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak sekali keutamaan dari zakat. Di antaranya, orang yang berzakat akan ditambah rezekinya, dan hartanya akan menjadi lebih berkah. Selain itu, zakat juga mampu menghapus dosa dan melindungi dari panas di hari kiamat.

Secara umum, zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah biasanya dikeluarkan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan zakat mal dikeluarkan ketika hartanya telah mencapai nishab atau setara dengan 85 gram emas yang dia miliki selama setahun atau 12 bulan.

Baca Juga

Tidak hanya itu, belakangan juga muncul zakat profesi atau zakat penghasilan. Penggagas zakat profesi adalah Syeikh Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah, yang cetakan pertamanya terbit pada 1969.

Nah, di penghujung tahun 2022 ini, hendaknya setiap pejabat negara, pegawai, karyawan, dokter, pengacara, konsultan, dan sejenisnya mengetahui tentang zakat profesi ini. Sebab, setiap upah atau gaji yang didapatkan dari pekerjaan itu wajib ditunaikan zakatnya jika telah mencapai nisab.

Lalu siapa saja yang wajib menunaikan zakat profesi ini? Dan bagaimana cara menghitung zakat profesi?

Zakat profesi atau zakat penghasilan merupakan bagian dari zakat mal yang wajib keluarkan umat Islam atas harta yang berasal dari penghasilan rutin dari pekerjaannya. Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), penghasilan yang dimaksud adalah setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah, jasa, dan lain-lainnya yang diperoleh dengan cara halal.

Seseorang dikatakan sudah wajib menunaikan zakat profesi jika penghasilannya telah mencapai nisab zakat profesi sebesar 85 gram emas per tahun. Dalam SK BAZNAS Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Nisab Zakat Pendapatan dan Jasa dijelaskan, nishab zakat pendapatan/penghasilan pada 2022 adalah senilai 85 gram emas per tahun.  atau setara dengan Rp79.292.978 per tahun atau Rp 6.607.748, per bulan.

Dalam praktiknya, zakat profesi juga dapat ditunaikan setiap bulan dengan nilai nisab perbulannya adalah setara dengan nilai seperduabelas dari 85 gram emas dengan kadar 2,5 persen. Jadi apabila penghasilan setiap bulan telah melebihi nilai nisab bulanan, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 persen dari penghasilannya tersebut.

Ada banyak jenis profesi dengan pembayaran rutin maupun tidak, dengan penghasilan sama dan tidak dalam setiap bulannya. Jika penghasilan dalam sebulan tidak mencapai nisab, maka hasil pendapatan selama setahun dikumpulkan atau dihitung, kemudian zakat ditunaikan jika penghasilan bersihnya sudah cukup nisab.

Jika Sahabat Republika memerlukan contoh lain dari cara menghitung zakat profesi. Berikut lebih jelasnya:

Jika Dewo memiliki gaji Rp 9 juta per bulan, maka sudah wajib bayar zakat penghasilan. Pasalnya, dalam setahun penghasilan Dewo sebesar Rp 108 juta atau lebih besar dari nisab zakat Rp 79.292.978.

Cara menghitung zakat penghasilan untuk gaji Rp 9 juta adalah sebagai berikut:

Penghasilan per bulan x persentase zakat penghasilan

= 2.5 % x 9.000.000 = Rp 225 ribu/bulan.

Jadi, nilai zakat penghasilan dengan gaji Rp 9 juta adalah Rp 225 ribu per bulan. Dalam setahun berarti wajib mengeluarkan zakat Rp 2.700.000.

Mau cara yang lebih mudah, Sahabat Republika juga dapat langsung mengetahui jumlah zakat profesi yang wajib ditunaikan melalui kalkulator zakat. Cukup dengan klik di sini (https://zakat.or.id/kalkulatorzakat/) dan masukkan nominal penghasilan, maka hasilnya akan muncul dalam sekali kedip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement