REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komunitas Sahabat Kuliner Aceh, sebuah komunitas untuk promosi dan diplomasi kuliner Aceh di Jabodetabek mengadakan kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Diplomasi Kuliner Aceh kesua di Villa Liana, Caringin, Bogor, Jawa Barat pada Ahad (25/12/2022).
"Kenduri ini untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus mempererat tali silaturahmi antarsesama orang Aceh di Jabodetabek melalui diplomasi kuliner Aceh," kata Kamal Farza, Koordinator Acara yang juga berprofesi sebagai advokat di Jakarta.
Sejumlah tokoh Aceh di Jabodetabek turut hadir memeriahkan acara. Diantaranya Wakil Ketua Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM (PPHAM) Ifdhal Kasim, Komisaris Pegadaian Nezar Patria, mantan Staf Khusus Menteri Pertanahan Adli Abdullah, mantan Dirut PT PEMA Zubir Sahim, Koordinator Nasional Tim Pembela Jokowi H Nazaruddin Ibrahim, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin Samsul B Ibrahim.
Diplomasi Kuliner Aceh Pertama diselenggarakan Tahun lalu di Lavanoise de Villa, Sentul City Bogor Oktober 2021. Turut hadir pula, mantan Staf Khusus Gubernur Aceh Fakhrulsyah Mega, mantan anggota DPR Aceh Kautsar Muhammad Yus, Advokat Mahmuddin Achmad, tokoh Seni Budaya Benny Poelem serta sejumlah pengusaha dan pegiat kuliner Aceh di Jabodetabek.
Menurutnya Ifdhal Kasim, kenduri Maulid Nabi Muhammad dengan menyajikan kuliner Aceh ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan untuk mengadopsi spirit ukhuwah Islamiyah seperti ajaran Nabi Muhammad.
“Kita ingin mempererat ukhuwah islamiah yang mempersatukan, dengan mengenyampingkan sekat-sekat yang ada," kata Ifdhal yang juga Penasehat Kapolri bidang Hak Asasi Manusia ini.
"Kenduri kecil yang kami selenggarakan ini menyatukan beragam spektrum komunitas Aceh di Jabodetabek. Politik mungkin bisa memisahkan, tapi itu urusan dunia yang hanya sebentar, karena kuah beulangong akan menyatukan kembali semua perbedaan," kata Nezar Patria menambahkan.
Kuah Beulangong adalah sajian menu utama dalam kenduri ini. Ini adalah masakan kari sapi khas Aceh yang kental dengan bumbu rempah-rempah.
Selain kuah beulangong, disajikan pula sejumlah kuliner Aceh lainnya seperti kue timphan, kopi Gayo, beulacan, dan pulut kuning. Tak lupa mentimun kerok yang diyakini sebagai minuman penetral kolestrol.
"Inilah gambaran keguyuban, persatuan, dan keikhlasan lintas batas yang menyatukan segala perbedaan," kata Nezar.