REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta menginisiasi kegiatan walking tour dengan pelaku ekonomi kreatif di kawasan pariwisata urban, meliputi Blok M di Jakarta Selatan, Pecinan Glodok di Jakarta Barat, dan Pantai Indah Kapuk (PIK) di Jakarta Utara.
Pemprov DKI menargetkan 10 persen dari 30 juta lebih atau tiga juta wisatawan domestik datang ke Ibu Kota per tahun. Target tersebut direncanakan tercapai melalui program wisata perkotaan (urban tourism) yang sedang dikembangkan di lima wilayah kota Ibu Kota.
Penetapan lokasi pariwisata urban pun sudah dikukuhkan melalui Keputusan Kepala Disparekraf DKI DKI. Beberapa lokasi pariwisata urban, di antaranya Pasar Baru di Jakarta Pusat, Jatinegara di Jakarta Timur, Blok M di Jakarta Selatan, serta Pluit dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara.
"Salah satu pilar pengembangan kawasan pariwisata urban di Provinsi DKI Jakarta adalah Enjoy Creative Jakarta. Ekonomi kreatif sebagai lokomotif ekonomi baru meninggalkan ekonomi ekstraktif yang mengandalkan sumber daya alam, sangatlah cocok untuk dikembangkan di Jakarta," kata Kabid Ekonomi Kreatif Disparekraf DKi, Gumilar Ekalaya di Jakarta, Senin (26/11/2022).
Disparekraf DKI menyiapkan tiga lokasi kawasan pariwisata urban, yaitu Blok M, Pecinan Glodok, dan PIK sebagai aktivasi Enjoy Creative dengan berkolaborasi dengan konten kreator ternama serta rekan media. Rute kawasan Blok M yang dijelajahi, mencakup Taman Mataram, Masjid Al Azhar, Halte Integrasi CSW, M Bloc Space, hingga Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
Sedangkan rute kawasan Pecinan Glodok, yaitu Pantjoran Tea House, Wihara Darma Bakti, Gereja Santa Maria de Fatima, Toa Se Bio, Petak Enam, dan rute kawasan Pantjoran PIK dan Gerbang, Dewa Kekayaan (Cai Shen Ye), Dewa Pelindung Perdagangan (Guan di Koan Kong), Pagoda, dan Dewi Kwan Im.
"Aktivasi Enjoy Creative Jakarta dengan berkolaborasi melibatkan konten kreator sebagai bagian dari 17 sub sektor ekonomi kreatif dapat membantu menggerakkan industri pariwisata urban dan industri kreatif Jakarta," kata ucap Sub Koordinator Akses Permodalan dan Pemasaran Disparekraf DKI, Lucky Wulandari.
Kepala Disparekraf DKI, Andhika Permata, menjelaskan, konten yang dibagikan ke media sosial diharapkan menimbulkan efek domino dan menarik kedatangan para masyarakat untuk berwisata. Dengan begitu, sambung dia, Jakarta tidak lagi dianggap hanya sebagai pintu masuk, embarkasi, atau transit dalam sebuah perjalanan, tetapi justru sebagai daya tarik dan tujuan wisata tersendiri.
"Harapannya, melalui kegiatan walking tour, semakin banyak orang yang dapat menikmati wisata urban di Jakarta. Dengan kehadiran wisatawan baik lokal dan internasional yang berwisata di Jakarta, tidak membuat Jakarta melupakan identitas atau nilai-nilai lokal yang dimiliki," ujarnya.