Senin 26 Dec 2022 11:35 WIB

Mentan Syahrul: Sulsel Jadi Barometer Dinamika Harga Pangan

Mentan sebut 12 bahan pokok jelang Nataru di Sulsel dalam kondisi aman dan normal

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau Pasar Terong di Kota Makassar, Ahad, (25/12/ 2022).  SYL memastikan 12 bahan pokok jelang Nataru di Sulawesi Selatan dalam kondisi aman dan normal.
Foto: Dok Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau Pasar Terong di Kota Makassar, Ahad, (25/12/ 2022). SYL memastikan 12 bahan pokok jelang Nataru di Sulawesi Selatan dalam kondisi aman dan normal.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan 12 bahan pokok jelang Nataru di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam kondisi aman dan normal. Ia menuturkan, Sulsel bahkan telah menjadi barometer dalam dinamika ketersediaan dan harga pangan di Indonesia.

"Di Sulawesi Selatan dan saya dapat laporan hampir di seluruh provinsi yang ada rata-rata ketersediaan cukup. Bahkan beberapa tempat harga beras mengalami penurunan," katanya dalam keterangan resminya, Senin (26/12/2022).

Baca Juga

Berdasarkan laporan perkembangan harga pada pekan ketiga bulan Desember, kebutuhan bahan pokok di Sulawesi Selatan rata-rata menunjukan penurunan harga. Ia mencontohkan seperti komoditas beras dari yang semula di kisaran Rp 11 ribu per kg turun menjadi Rp 10 ribu per kg.

"Begitu juga dengan telur ayam, daging ayam, gula, minyak goreng, cabai, dan bawang yang mengalami penurunan," katanya.

Syahrul mengatakan karena Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang jadi barometer terhadap dinamika ketersediaan dan harga yang ada saat ini, dia berharap kebutuhan pangan dapat ternormalisasi melalui kerja bersama dengan menyediakan ketersediaan secara berkelanjutan. "Saya berharap Natal, Tahun Baru, dan seterusnya kita bisa tetap menormalisasi ketersediaan dan keterjangkauan yang ada melalui harga-harga yang normatif melalui harga-harga yang tetap normal," ungkap Mentan SYL.

Ia menyatakan pemerintah pusat melalui Kementan siap meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dalam menjalankan pengawasan dan monitorong di setiap pasar seluruh Indonesia. "Menjaga harga itu bukan hanya menteri, tapi di sini juga ada bupati wali kota, ada kadis provinsi, ada pak gubernur, kita sama-sama," kata Syahrul.

"Mudah-mudahan Natal tahun baru ketersediaan cukup, apalagi kalau beras sangat berlimpah alhamdulillah kelihatannya juga sangat siap. Tapi kita tidak boleh pede karena cuaca sangat ekstrem dan pertanian itu sangat berkait dengan cuaca," ujarnya menambahkan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement