Senin 26 Dec 2022 12:19 WIB

Jerman Ingin Setop Aksi Pembelian Praktik Medis oleh Swasta

Menkes Jerman ajukan UU untuk hentikan aksi pembelian praktik medis

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach berencana mengajukan undang-undang (UU) untuk menyetop apa yang disebutnya “locust investors atau investor belalang”, yakni sebuah aksi pembelian praktik medis
Foto: AP/Markus Schreiber
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach berencana mengajukan undang-undang (UU) untuk menyetop apa yang disebutnya “locust investors atau investor belalang”, yakni sebuah aksi pembelian praktik medis

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach berencana mengajukan undang-undang (UU) untuk menyetop apa yang disebutnya “locust investors atau investor belalang”, yakni sebuah aksi pembelian praktik medis. UU hendak diajukan pada kuartal pertama tahun depan.

Lauterbach mengungkapkan, UU tersebut bertujuan menghalau “keserakahan absolut untuk keuntungan” di antara sejumlah investor swasta yang mengakuisisi pusat medis dengan berbagai praktik spesialis di dalamnya.

“Saya tidak menganggap keuntungan dua digit dapat dibenarkan. Jika Anda mendapatkan 10 persen atau lebih, itu hampir tidak mungkin dilakukan dengan pengobatan yang serius,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild, Ahad (25/12/2022).

Dia mengatakan, praktik medis di Jerman harus benar-benar dimiliki oleh mereka yang bekerja di sana. Lauterbach, yang berasal dari partai yang sama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yakni Partai Sosial Demokrat, mencela konsep keuntungan yang tidak masuk akal dalam sistem perawatan kesehatan.

Menurut Lauterbach, UU baru yang diajukannya nanti juga akan mengakhiri dokter-dokter selebritas yang meminjamkan nama mereka ke puluhan praktik. Dia menilai, dokter-dokter muda yang bekerja di sana mencanangkan pencapaian target keuntungan tak masuk akal dengan perawatan tidak berguna dan kualitas buruk.

Terlepas dari pandangan Lauterbach, American Medical Association (AMA), sebuah kelompok lobi untuk dokter dan mahasiswa di Amerika Serikat (AS) mengatakan, perusahaan ekuitas swasta berinvestasi dalam praktik medis yang dapat membantu mendorong inovasi. Mereka pun menyediakan pendanaan yang stabil.

Namun harapan para investor swasta untuk memperoleh keuntungan cepat memang berbenturan dengan keberlanjutan jangka panjang praktik dan tuntutan etika kedokteran. “Gagasannya di sini adalah bahwa perusahaan ekuitas swasta membeli praktik tersebut dan kemudian investor mereka mengharapkan mereka mendapatkan uang mereka kembali kira-kira dalam lima hingga tujuh tahun dengan keuntungan 20 persen hingga 30 persen,” kata anggota AMA Francis J. Crosson dalam pertemuan tahunan AMA, Agustus lalu, dilaporkan Bloomberg.

Dia mengisyaratkan tak sepakat dengan konsep kemitraan semacam itu. “Itu bukan situasi yang mengarah pada ekspektasi akan hubungan jangka panjang dan dengan investasi untuk membuat praktik menjadi lebih baik. (tapi) justru sebaliknya,” ujar Crosson.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement