REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni penyesuaian jadwal kapal untuk mempercepat evakuasi wisatan yang terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah akibat cuaca buruk. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taupik memastikan KM Kelimutu direncanakan tiba pukul 17.00 WIB di Karimunjawa, Selasa (27/12/2022).
Opik menuturkan, jadwal tersebut tiba lebih cepat karena seharusnya tiba di Karimun pada Sabtu (31/12/2022). “Namun sesuai permintaan Bupati Jepara, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut telah menugaskan Pelni untuk mempercepat kedatangan kapal Pelni ke Karimun Jawa. Kami telah menerbitkan jadwal KM Kelimutu yang baru, dan kapal akan tiba lebih cepat dari jadwal semula," kata Opik dalam pernyataan tertulisnya, Senin (26/12/2022).
Cuaca buruk di sekitar Karimunjawa mulai terjadi pada Kamis (22/12). Akibatnya, perjalanan kapal penumpang yang biasanya melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara ke Karimunjawa dan kembali lagi ke Jepara tertunda.
Dilaporkan, jumlah wisatawan yang masih tertahan di Karimunjawa masih dilakukan pendataan oleh masing- masing biro perjalanan wisata. Jumlah terakhir yang sudah terdata mencapai 318 orang.
Opik menjelaskan, KM Kelimutu merupakan kapal penumpang berkapasitas seribu pax. Rute regular kapal tersebut yaitu Surabaya - Sampit - Semarang - Kumai - Semarang - Karimun Jawa (PP). Sebangak 926 penumpang naik dari Sampit pada Senin (26/12/2022).
“Data sementara yang kami dapatkan, jumlah penumpang yang naik dari Karimunjawa sebanyak 329 orang," kata Opik.
Sesuai standar keselamatan internasional, Opik memastikan seluruh kapal Pelni telah dilengkapi dengan sejumlah alat keselamatan. Khusus untuk KM Kelimutu, kapal buatan galangan kapal Jos L Meyer, Papenburg, Jerman tersebut memiliki delapan sekoci dengan total kapasitas 756 orang, 34 rakit penyelamat dengan total kapasitas 850 orang dan 1.852 jaket penyelamat dewasa, dan 106 jaket penyelamat ukuran anak.
Opik menegaskan, seluruh kapal Pelni telah menjalani perawatan berkala untuk memastikan kesiapan pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2023. "Seluruh armada dalam kondisi prima dan tentu, keselamatan penumpang dan kru kapal merupakan prioritas pertama kami. Kami berharap cuaca segera mereda dan penugasan evakuasi ini dapat berjalan dengan lancar dan seluruh wisatawan dapat kembali dengan selamat ke rumah masing-masing," ungkap Opik.