Senin 26 Dec 2022 14:17 WIB

TNI AU Awasi Penumpang Bandara Husein Bandung Jelang Tahun Baru 2023

Pengerahan personel untuk pemeriksaan itu sudah dilakukan sejak sebelum Natal 2022

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penumpang pesawat berjalan keluar setibanya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Ilustrasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Penumpang pesawat berjalan keluar setibanya di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Personel Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara mengawasi penumpang yang menggunakan pesawat terbang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menjelang Tahun Baru 2023. Hal itu dilakukan guna memastikan kenyamanan penumpang.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara Kolonel Pnb I Gusti Putu Setia Darma, mengatakan, pengawasan itu dilakukan dengan cara memeriksa secara acak kepada para penumpang. "Untuk personelnya di bandara ada sekitar 20 personel, dan di sekitar bandara ada 20-30 personel," kata dia di Bandung, Senin (26/12/2022).

Baca Juga

Meskipun ada pemeriksaan, Putu Setia memastikan para calon penumpang tidak akan terganggu dan terhambat saat hendak menggunakan jasa penerbangan. Menurut dia, pengerahan personel untuk pemeriksaan itu sudah dilakukan sejak sebelum Natal 2022. Selain di kawasan bandara, personel TNI AU juga turut menjaga di gereja sekitar bandara.

Selain penjagaan oleh personel, dua anjing pelacak juga dikerahkan untuk kegiatan pengawasan dan pemeriksaan itu. Adapun pada sepekan menjelang Tahun Baru 2023, terjadi 30 peningkatan jumlah pengguna jasa penerbangan di sana.

"Rata-rata karena di sini tujuan favorit Medan dan Bali, ke Medan pulang kampung, ke Bali ini jalan-jalan, ini karena bertepatan liburan sekolah jadi pada pulang juga," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement