REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski timnya berhasil mengalahkan Kamboja 2-1 pada laga perdana Grup A Piala AFF 2022, Shin Tae-yong sempat kecewa bahkan marah kepada skuad Timnas Indonesia seusai laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/6/2022) lalu. Alih-alih menang telak, M Fachrudin dkk hanya bisa menang tipis lantaran penyelesaian akhir yang buruk.
"Saya marah karena pemain tidak bisa menunjukkan permainan yang seru kepada suporter. Kami pun seharusnya dapat mencetak gol lebih banyak," ujar Shin.
Dalam pertandingan kontra Kamboja, anak-anak asuhan Shin hanya dapat membuat gol padahal mereka menciptakan delapan percobaan tepat sasaran ke gawang lawan. Belum lagi tercatat delapan tembakan melenceng, di mana dua di antaranya merupakan peluang satu lawan satu Egy Maulana dan Witan Sulaeman.
Jelang laga kedua melawan Brunei Darussalam, Shin Tae-yong berjanji akan menuntaskan permasalahan penyelesaian akhir (finishing) tersebut. Laga kontra Brunei akan digelar di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/12/2022), mulai pukul 17.00 WIB.
Melawan Brunei, Skuad Garuda memerlukan kemenangan dengan banyak gol. Gol-gol itu akan menjadi tabungan penting lantaran kelolosan ke semifinal Piala AFF 2022 akan ditentukan oleh selisih gol jika berpoin sama dengan tim lain.
Meski Shin tidak ingin mengumbar target gol ke gawang Brunei Darussalam, Indonesia sejatinya memiliki kesempatan besar untuk menundukkan skuad asuhan pelatih Mario Rivera itu dengan gelontoran gol. Brunei Darussalam, yang harus melalui babak kualifikasi agar dapat bertarung di Piala AFF 2022, sudah menelan dua kali kekalahan telak di Grup A.
Timnas dari negeri kaya minyak itu takluk 0-5 dari Thailand dan 1-5 dari Filipina. Mereka pun harus mendekam di posisi terakhir klasemen sementara Grup A Piala AFF 2022.
Total, dari dua laga tersebut, Brunei hanya membuat enam percobaan tepat ke gawang (dua saat bersua Thailand dan empat kala bertemu Filipina). Lini serang Brunei Darussalam yang terlihat tidak eksplosif itu sepertinya dapat diantisipasi oleh lini pertahanan Indonesia yang bermain bagus ketika berjumpa Kamboja.
Kehadiran pemain naturalisasi Jordi Amat di benteng Skuad Garuda sangat terasa. Bek tengah yang pernah memperkuat klub-klub Eropa seperti Real Betis, Espanyol dan Swansea City itu memperlihatkan kelasnya sebagai pemain berpengalaman.
Penyedia statistik Lapangbola.com mencatat, selama laga menghadapi Kamboja, Jordi membuat dua peluang, melepaskan 62 umpan akurat, tiga tekel dan dua halauan. Akurasi umpannya mencapai 93 persen. Torehan yang impresif dalam sebuat laga debut.
Akan tetapi, hanya mengandalkan kekokohan bek tentu saja tidak akan membawa kemenangan besar bagi Indonesia. Sektor penggedor mesti terus diasah. Pemain-pemain seperti Egy Maulana dan Witan Sulaeman harus lebih percaya diri di depan gawang.
Di posisi striker, ada baiknya Shin tetap memberikan kepercayaan kepada Ilija Spasojevic. Walau dinilai bermain tak maksimal saat menjadi pemain pengganti kontra Kamboja, bagaimana pun penyerang berusia 35 tahun itu adalah pesepak bola tersubur di Liga 1 Indonesia 2021-2022 (23 gol) dan, pada musim terkini, dia sudah membuat tujuh gol untuk Bali United hanya dari 11 pertandingan Liga 1.