Senin 26 Dec 2022 16:19 WIB

Pemprov Jabar Bangun Pusat Distribusi Pangan untuk Stabilkan Harga

Pusat distribusi itu untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang pokok

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Pedagang menata telur ayam ilustrasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Jalan Raya Purwakarta-Subang km 14 kampung Cisantri, Desa Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Pedagang menata telur ayam ilustrasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Jalan Raya Purwakarta-Subang km 14 kampung Cisantri, Desa Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP) di Jalan Raya Purwakarta-Subang km 14 kampung Cisantri, Desa Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Iendraa Sofyan, pusat distribusi itu dibuat untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang pokok di masyarakat. Pusat distribusi juga memfasilitasi Sistem Resi Gudang (SRG) di 13 Kabupaten se-Jawa Barat yang merupakan hibah dari Bappepti Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 

Iendra mengatakan, pemanfaatan Sistem Resi Gudang yang di antaranya terdapat di Kabupaten Purwakarta, Subang dan Cianjur. Hal itu sebagai upaya meningkatkan perdagangan berbasis produk dalam negeri dan lokal pangan yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan regional. "Karena berhubungan langsung dengan petani dan UMKM yang ada di Wilayah Jawa Barat," katanya.

Baca Juga

Dengan terbangunnya Pusat Distribusi Provinsi di Jawa Barat ini, kata dia, bisa memotong mata rantai yang terlalu panjang, menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, di antaranya beras, minyak goreng, jagung, kedelai, telur ayam ras, tepung terigu, cabai, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, gula, ikan segar, daging sapi dan barang kebutuhan pokok lainnya. “Dengan keberadaan Pusat Distribusi Provinsi ini dalam rangka meningkatkan kemitraan antara petani, nelayan, peternak, koperasi, UMKM, pedagang pasar, dan mitra strategis lainnya serta ditugaskan pengelolaan kepada BUMD Provinsi Jawa Barat yang memiliki tugas pokok menangani ketahanan pangan yaitu PT Agro Jabar,” kata Iendra.

Sementara untuk Sistem Resi Gudang yang dikelola oleh oleh 13 kabupaten se-Jawa Barat, kata dia, yaitu Kabupaten Subang, Cianjur 2 Gudang SRG, Indramayu, Garut, Bogor, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Ciamis 2 Gudang SRG. SRG sendiri, dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok regional dan nasional khususnya terkait bahan pangan seperti beras, gabah, dan jagung. “Melalui sistem tersebut, pemerintah dapat mengetahui ketersediaan komoditi di setiap daerah SRG, sehingga menjadi alat bantu bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait penyebaran dan ketersediaan bahan pangan,” kata Iendra. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjamin ketersediaan stok Barang kebutuhan bahan pokok pada momen  Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Natal Tahun 2022  dan tahun baru 2023. Barang kebutuhan pokok secara umum aman terkendali terutama telur Ayam Ras dan minyak goreng. Stok distribusi lancar dan harga-harga pun masih relatif stabil. “Jadi untuk Jawa Barat, kita jamin ketersediaan barang pokok aman juga alur distribusinya terkendali,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement