Senin 26 Dec 2022 20:18 WIB

Belarusia: Sistem Rudal dan Pertahanan Udara Rusia Siap Dioperasikan

Rusia telah kerahkan sistem rudal taktis Iskander dan sistem pertahanan udara S-4000.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia.
Foto: TASS
Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Rusia telah mengerahkan sistem rudal taktis Iskander dan sistem pertahanan udara S-400 ke Belarusia. Minsk, yang merupakan sekutu Moskow mengatakan, peralatan tersebut siap dioperasikan.

“Prajurit dan kru kami telah sepenuhnya menyelesaikan pelatihan mereka di pusat pelatihan tempur gabungan angkatan bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarusia. Jenis senjata ini (sistem Iskander dan S-400) sedang dalam tugas tempur hari ini dan mereka sepenuhnya siap untuk melakukan tugas sesuai tujuan yang dimaksudkan,” kata Kepala Direktorat Utama Ideologi di Kementerian Pertahanan Belarusia Leonid Kasinsky dalam sebuah video yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram, Ahad (25/12/2022).

Baca Juga

Dia tak mengungkap apa tugas dan tujuan dari sistem rudal Iskander dan sistem pertahanan udara S-400. Tak diketahui pula berapa banyak sistem Iskander yang telah dikerahkan Rusia ke Belarusia. Yang jelas sistem tersebut mempunyai kemampuan membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

Sementara S-400 adalah sistem intersepsi rudal permukaan ke udara yang mampu menyerang pesawat, pesawat nirawak, dan rudal jelajah. Ia pun memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik terminal.

Pada Ahad (25/12/2022) lalu atau tepat ketika perayaan Natal, Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menyampaikan bahwa negaranya siap bernegosiasi dengan semua pihak yang terlibat untuk menghentikan konflik di Ukraina. Menurutnya, keputusan untuk berunding memang perlu diambil guna melindungi warga Rusia.

"Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka. Bukan kami yang menolak untuk bernegosiasi, mereka yang menolak," kata Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia.

Meski terkesan melunak, Putin yakin tawaran negosiasi adalah hal yang tepat. “Saya percaya bahwa kami bertindak ke arah yang benar, kami membela kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Dan kami tidak punya pilihan lain selain melindungi warga negara kami,” ucapnya.

Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung selama 10 bulan. Sepanjang konflik, Kiev memperoleh dukungan politik dan militer dari Barat, terutama Amerika Serikat (AS). Terhadap Rusia, Barat menerapkan sanksi ekonomi berlapis dan terberat yang pernah diberlakukan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement