REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Ratusan peternak di Kabupaten Kuningan, yang terdampak penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak mereka, kini bisa tersenyum. Pasalnya, bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian telah cair.
Penyerahan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) setempat itu diserahkan oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama usai apel pagi, Senin (26/12/2022). "Bantuan pemerintah ini berupa uang, yang sudah dibuatkan dalam buku rekening atas nama peternak penerima,’’ kata Acep.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis kepada perwakilan dari empat koperasi. Yakni, KSU Karya Nugraha Jaya, KPSP Saluyu, Lembah Jaya Kemuning, dan Koperasi Larasati.
Acep menjelaskan, pemberian bantuan itu dimaksudkan untuk mengurangi dampak kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kematian ternak. Adapun besarnya bantuan adalah Rp 10 juta per ekor ternak.
Namun syaratnya, ternak yang mati/dipotong sudah terlaporkan dalam Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNas). Setiap peternak pun hanya dibatasi maksimal lima ekor.
Acep menyebutkan, pada tahap pertama, Kabupaten Kuningan telah mengajukan bantuan kepada pemerintah untuk komoditas sapi perah. Adapun jumlah peternaknya mencapai 307 orang, dengan jumlah ternak 423 ekor. "Alhamdulillah hari ini bantuan tersebut telah cair dan akan segera kita bagikan ke peternak yang bersangkutan,’’ kata Acep.
Acep menyebutkan, para peternak tersebut tergabung dalam empat koperasi yang ada di Kecamatan Cigugur. Yakni, KSU Karya Nugraha Jaya dengan jumlah peternak 225 orang dan jumlah ternak 301 ekor, KPSP Saluyu dengan jumlah peternak 43 orang dan jumlah ternak 66 ekor. Kemudian, Lembah Jaya Kemuning dengan jumlah peternak 25 orang dan jumlah ternak 39 ekor, dan Koperasi Larasati dengan jumlah peternak 14 orang dan jumlah ternak 17 ekor.
Sedangkan untuk tahap kedua, bantuan diusulkan pada komoditas sapi potong. Saat ini, bantuan tersebut sedang dalam proses pencairan di pusat dengan jumlah peternak 22 orang dan jumlah ternaknya 38 ekor. "Semoga yang tahap kedua ini juga segera bisa realisasi,’’ kata Acep.
Selain uang, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa pakan konsentrat sapi perah sejumlah 100 ton. Bantuan tersebut sudah direalisasikan ke-11 kelompok sapi perah yang terdampak PMK. Dengan bantuan pakan konsentrat itu, diharapkan bisa segera menaikkan kembali produksi susu yang sempat turun karena PMK.
"Kami berharap agar bantuan pemerintah itu bisa menggairahkan kembali semangat para peternak sehingga perekonomian kembali normal,’’ kata Acep.