REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) Indonesia memuji jiwa kemanusiaan pemerintah dan masyarakat Aceh terkait penyelamatan terhadap 57 warga Rohingya yang terdampar di pantai Aceh Besar. Puluhan warga Rohingya itu terdampar di pantai Indra Patra Gampong Ladong Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Ahad (25/12) karena perahu mereka rusak.
"IOM memuji pemerintah dan masyarakat di Indonesia (Aceh) yang dengan jiwa kemanusiaan telah memberikan bantuan kepada mereka (Rohingya) yang membutuhkan perlindungan," kata Kepala Misi IOM Indonesia, Louis Hoffmann yang dikonfirmasi di Banda Aceh, Senin (26/12/2022).
Sebanyak 57 warga Rohingya terdampar sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka tiba di pantai tersebut secara tiba-tiba karena kapal yang mereka tumpangi dalam kondisi rusak, sehingga terdampar ke perairan Aceh Besar.
Saat ini, mereka ditampung sementara waktu di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinas Sosial Aceh, di Aceh Besar. Terkait penanganan pengungsi Rohingya tersebut, kata Louis, IOM telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) serta pemerintah daerah untuk memastikan pendaratan aman bagi pengungsi Rohingya tersebut.
IOM, lanjut Louis, terus berkoordinasi dan bekerja dengan mitra-mitra terkait dalam rangka memastikan kebutuhan tempat tinggal sementara, air dan kebutuhan inti terpenuhi dalam beberapa hari mendatang. "Termasuk pengujian Covid-19 dan kesehatan mental dan dukungan psikososial kepada para pengungsi Rohingya tersebut," kata Louis.
Penjabat Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto juga telah memastikan bahwa 57 pengungsi Rohingya yang terdampar di kawasan pantai Indra Patra tersebut ditangani oleh UNHCR dan IOM. Hal itu berdasarkan hasil koordinasi yang telah dilakukan dan disepakati bersama.