REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hati merupakan pusat dari kehidupan manusia, bahkan dia menjadi penggerak dari anggota tubuh anak Adam. Hati juga bisa mengalami kebekuan, bahkan ‘kematian’. Lalu, apa tanda padamnya cahaya hati?
Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan jika kamu bekerja keras sampai lupa waktu, sementara kamu meninggalkan kewajiban dari Allah, itu adalah tanda padamnya mata hati.
إِجْتِهَادُكَ فِيْمَا ضُمِنَ لَكَ وَتَقْصِيْرُكَ فِيْمَا طُلِبَ مِنْكَ دَلِيْلٌ عَلَى إِنْطِمَاسِ الْبَصِيْرَةِ مِنْكَ.
"Usaha keras kamu untuk mendapatkan sesuatu yang dijamin bagi kamu dan kelalaian kamu mengerjakan sesuatu yang diminta dari kamu adalah tanda padamnya mata hati." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam)
Penyusun syarah dan penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah mengenai tanda padamnya mata hati.
Usaha keras, baik dengan hati maupun perbuatan kamu, bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal waktu, membanting tulang tanpa mengenal lelah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang didambakan dan diinginkan oleh setiap orang, baik bersifat primer, sekunder, maupun tersier.
Sementara kamu lalai melaksanakan ibadah dan menjalankan sesuatu yang dituntut oleh Allah SWT kepada kamu, yaitu beribadah kepada-Nya, mempersiapkan diri untuk hari perhitungan, berusaha mendapatkan keridhaan¬Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Maka ketahuilah bahwa semua itu merupakan tanda padamnya mati hati kamu.
Baca juga: 7 Fakta Seputar Dajjal dan 6 Amalan yang Dianjurkan untuk Menghadapinya
Jika hati kamu tidak padam dan bersinar terang, maka kamu tidak akan sibuk mengurus sesuatu yang telah dijamin Allah SWT dan tidak perlu pula pusing karena memikirkan sesuatu yang akan dimakan hari ini.
Jika kamu telah berusaha sekuat tenaga maka bertawakkallah kepada-Nya. Hanya Dia-lah yang mampu memberi rezeki. Tidak ada yang lainnya.
Jika hati kamu bercahaya maka kamu akan senang dan suka menjalankan semua perintah-Nya, serta tidak lalai mengerjakannya.
Kamu akan menjauhi semua larangan-Nya, karena itu adalah maksiat yang akan memadamkan cahaya di dalam hati.