Selasa 27 Dec 2022 08:37 WIB

Erdogan: Cristiano Ronaldo Dicadangkan karena Dukung Palestina

Presiden Turki menyebut, Ronaldo jadi sasaran larangan politik di Piala Dunia Qatar.

 Cristiano Ronaldo Portugal bereaksi setelah kehilangan kesempatan untuk mencetak gol selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Maroko dan Portugal, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar,  Sabtu (10/12).
Foto: AP / Martin Meissner
Cristiano Ronaldo Portugal bereaksi setelah kehilangan kesempatan untuk mencetak gol selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Maroko dan Portugal, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Sabtu (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai, pemain timnas Portugal Cristiano Ronaldo menjadi sasaran "larangan politik" di Piala Dunia 2022. Dia pun membandingkan pesepak bola yang populer dipanggil CR7 itu dengan Lionel Messi.

"Mereka telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya," kata Erdogan saat berbicara di sebuah acara pemuda di Provinsi Erzurum timur, Turki pada Ahad (25/12/2022). Hanya saja, Erdogan tidak menjelaskan secara detail, kekuatan politik yang membuat Ronaldo harus dicadangkan.

"Mengirim pemain seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa untuk pertandingan merusak psikologinya dan menghilangkan energinya," kata Erdogan mengomentari keputusan pelatih timnas Portugal Fernando Santos pada laga melawan timnas Maroko.

Baca juga : Terungkap, Gara-Gara Rekrut C Ronaldo Juventus Kini Menanggung Masalah Hukum dan Keuangan

Di laga itu, timnas Portugal kalah dengan skor 0-1 melawan wakil pertama dari Afrika yang masuk ke babak semifinal Piala Dunia di Qatar. "Ronaldo adalah seseorang yang membela perjuangan Palestina," ujar Erdogan ikutip dari laman Al Jazeera.

Mantan pemain Manchester United dan Real Madrid itu juga duduk di bangku cadangan saat Portugal menghadapi Swiss di babak 16 besar yang berakhir dengan skor 6-1. Ronaldo tampil sebagai pemain pengganti.

Kekalahan melawan Maroko membuat Ronaldo, satu-satunya pemain yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia terpisah, tersingkir dari ajang Piala Dunia yang mungkin terakhir bagi. Dia pun tidak dapat menahan air matanya saat berjalan menuju ruang ganti.

Ronaldo tidak pernah mengeluarkan pernyataan publik apa pun tentang konflik Israel-Palestina, meskipun laporan palsu dan foto palsu muncul secara daring.

Baca juga : Bagaimana MU di Era PascaRonaldo?

Sebuah cerita yang beredar luas bahwa Ronaldo telah menyumbangkan 1,5 juta euro ($ 1,59 juta) kepada warga Palestina setelah dia melelang penghargaan sepatu emas ditolak pada 2019 oleh sebuah perusahaan manajemen olahraga yang mewakili pesepakbola tersebut.

Gambar Ronaldo memegang tanda bertuliskan "Bersama dengan Palestina" dalam bahasa Spanyol yang dibagikan secara luas secara online juga telah direkayasa dan sebenarnya merupakan ungkapan dukungan bagi para korban gempa bumi di Spanyol pada 2011.

Ronaldo digambarkan dengan syal Palestina di bahunya, tetapi itu mewakili Asosiasi Sepak Bola Palestina. Adapun Ronaldo berdiri di samping ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub. Ronaldo sebenarnya juga pernah bertemu dengan beberapa menteri Israel dan berfoto dengan mempersembahkan salah satu jersey sepak bolanya kepada mantan menteri luar negeri Israel Israel Katz.

Baca juga : Shin Tae yong: Hasil lawan Thailand Jadi Penentu Segalanya Bagi Turnamen Piala AFF 2022

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement