Selasa 27 Dec 2022 10:30 WIB
Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, OLEH ELBA DAMHURI, Redaktur Pelaksana Republika.co.id
Migrasi media cetak ke dalam eksosistem digital adalah sebuah keniscayaan. Kejayaan teknologi digital mengubah banyak sisi dasar kehidupan manusia termasuk cara dan kebiasaan dalam mencari, memilih, dan melahap segala informasi.
Media digital tidak melulu konten. Memang, konten adalah raja (the content is the king). Semakin berkualitas konten diproduksi, semakin tinggi kredibilitas yang diraih.
Media digital terus berinovasi dan kini telah melampaui kebutuhan dimensi pertama media: konten. Media baru (new media) pun berubah dengan menempatkan distribusi, ekosistem, engagement, fast and slow journalism, hingga algoritma mesin pencarian sebagai bagian sangat penting dalam model kerja mereka.
Distribusi adalah ratu (the distribution is the queen) dalam model jurnalisme digital. Konten bagus tidak cukup tanpa mekanisme distribusi konten yang tepat, menjangkau luas, mudah ditemukan.
Di era media baru ini, demokratisasi konten menjadi prinsip penting. Tim redaksi tidak lagi bisa memonopoli konten-konten baik tulis (berita, ficer, analisis), video, grafik, dan suara (MP3) yang mereka anggap penting untuk disebar. Ini adalah era memudarnya model agenda setting dalam sistem kerja media massa.
Publik atau netizen kini bertransformasi menjadi bagian penting dari penentuan konten itu sendiri -- satu hal sangat utama dalam demokrasi digital. Maka kemudian muncul user-generated content (UGC) atau konten buatan pengguna. Pelangi informasi muncul sebagai kebutuhan dasar, bisa menjaga keseimbangan, dan mampu menutup ruang penguasaan konteks informasi oleh satu-dua pihak.
Teknologi pun mengubah model pembuatan konten. Jika sebelumnya kita mengenal konten buatan redaksi dan UCG, saat ini dan di masa depan konten buatan mesin dan kecerdasan buatan tidak bisa dielakkan. Machine/AI-generated content (MGC/AIGC) menjadi kebutuhan yang harus disediakan media digital.
The New Republika dengan transformasi penuh ke dunia digital mencoba menjawab tantangan-tantangan kekinian itu. Koran Republika jelas tidak hilang. Koran Republika dengan segala kekuatan konten-kontennya tetap eksis dalam platform digital yang bisa diakses siapa saja dengan jangkauan lebih luas.
Republika Baru menjadikan ekosistem, UGC, dan engagement sebagai fokus utama. Republika Digital mengundang dan mengajak masyarakat untuk menjadi bagian penting dalam ekosistem digital Republika.
Masyarakat bisa terlibat di dalam jurnalisme media baru dengan bergabung di platform Retizen (retizen.republika.co.id). Retizen merupakan wahana penulis, kreator konten, pujangga, analis, sastrawan, pelajar, guru, mahassiwa, hingga penggila jalan-jalan untuk berbagi pengalaman, pemikiran, serta informasi.
Setiap individu maupun lembaga bisa masuk ke dalam ekosistem Retizen. Di ekosistem ini, Republika pun aktif memberikan pelatihan digital, workshop ekonomi dan bisnis, hingga menantang para penulis mengikuti lomba-lomba terkait berbagai isu aktual yang ramai diperbincangkan.
Model UGC lainnya yang ditawarkan Republika adalah Network. Ini merupakan partnership yang sudah berjalan dengan pihak luar dalam mengelola konten berbasiskan jurnalisme presisi.
Network memungkinkan lembaga, kelompok, atau para penulis/jurnalis berkumpul membentuk tim untuk bergabung. Jika Retizen lebih cenderung individu blogging, maka Network ini harus kelompok/lembaga resmi.
Republika juga mengembangkan Sindikasi. Ini adalah model partner konten dengan media-media lokal maupun media umum lainnya.
Mengapa harus bergabung ke dalam ekosistem digital Republika ini? Pertama, ada crowd yang signifikan dalam ekosistem Republika. Kedua, kebutuhan informasi crowd ekosistem Republika sangat tinggi. Setiap informasi atau konten masuk, akan dilahap. Jadi, jangan khawatir konten yang dibuat tidak ada yang baca atau lihat.
Ketiga, meluaskan cakrawala informasi dan berbagi pengalaman kepada jutaan orang dari berbagai tempat. Keempat, suara dan tulisan publik diperhitungkan sehingga setiap konten menjadi penting. Dan kelima, ada pendapatan (cuan) yang didapat dari model jurnalisme baru ini. Setiap penulis di Retizen dan partner di Network mendapat bagi hasil dari iklan/promosi yang masuk ke halaman-halaman mereka.
Jurnalisme berkualitas jelas merupakan prioritas Republika digital. Publik butuh informasi faktual, terverifikasi, dan seimbang. Demokrasi dan penegakan hukum tumbuh subur dengan pondasi media yang menjaga muruah jurnalismenya secara konsisten.
Prinsip ini terus menyelimuti konten-konten Republika baik yang masuk ke dalam klaster Keislaman, Regional (Daerah), Eksostem, Politik, Sindikasi, dan lain sebagainya.
Transformasi dan kualitas harus berjalan beriringan dalam industri media digital. Tak ada transformasi media tanpa kekuatan kredebilitas. Tak ada demokrasi tanpa jurnalisme yang berkualitas, kuat, dan mandiri.
Selamat bergabung di Ekosistem Digital Republika!