REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kejadian kanker pankreas di Indonesia telah meningkat selama 40 tahun terakhir. Meskipun kanker pankreas tidak termasuk di antara sepuluh kanker paling umum di Indonesia, ini merupakan penyebab keenam dan ketujuh paling umum dalam kematian kanker pada laki-laki dan perempuan.
Kanker pankreas seringkali sulit dideteksi karena gejalanya kurang spesifik, namun para ahli mengungkap bahwa beberapa gejala kerap muncul bahkan setelah makan. Dilansir dari Time Now News, Selasa (27/12/2022).
Perut kembung
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada tahun 2014, beberapa pasien kanker pankreas mengeluhkan rasa sakit dan sensasi berdebar di perut sebelum didiagnosis menderita penyakit tersebut. Meskipun hal itu juga dapat mengisyaratkan gangguan pencernaan, dokter mengatakan bahwa dalam banyak kasus itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa pankreas tidak berfungsi dengan baik akibat dari tumor.
Merasa kembung
Menurut Cancer Research UK, merasa kembung setelah makan merupakan hal normal. Kembung bisa terjadi setelah makan makanan yang tidak sehat karena penumpukan gas dan cairan di perut. Namun, jika nyeri di perut, kehilangan nafsu makan, merasa terlalu cepat kenyang, perut kembung atau bengkak terjadi lebih dari 12 kali dalam sebulan setelah makan, itu bisa menjadi indikasi risiko kanker.
Gangguan pencernaan
Kehilangan nafsu makan dan gangguan pencernaan juga sering terjadi pada pasien kanker pankreas. Ini karena kanker dapat mengurangi enzim di perut yang membantu memecah makanan. Ini juga mengubah konsistensi usus dan menyebabkan diare dan sembelit.
Suara gemericik di perut
Suara gemericik di perut juga bisa terjadi karena malabsorbsi makanan yang dipicu oleh enzim pankreas yang tidak mencukupi. Jika Anda terlalu sering mendengar suara itu, cobalah segera berkonsultasi kepada dokter.
Pasien kanker pankreas juga dapat melaporkan gejala termasuk penyakit kuning, menguningnya kulit dan mata, urin gelap, hingga merasa gatal di kulit.