Selasa 27 Dec 2022 13:59 WIB

Arab Saudi Copot Khatib Jumat yang Absen Bertugas dan tidak Patuhi Tema Khutbah

Mereka dimintai pertanggungjawaban karena ketidakhadiran dan menugaskan orang lain.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah masjid di Riyadh Arab Saudi tengah membaca Al Quran. Arab Saudi Copot Khatib Jumat yang Absen Bertugas dan tidak Patuhi Tema Khutbah
Foto: Faisal Al Nasser/Reuters
Jamaah masjid di Riyadh Arab Saudi tengah membaca Al Quran. Arab Saudi Copot Khatib Jumat yang Absen Bertugas dan tidak Patuhi Tema Khutbah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Urusan Islam Arab Saudi mencopot sejumlah khatib sholat Jumat karena minta digantikan khatib lain saat tiba tugasnya menyampaikan khutbah tanpa pemberitahuan ke kementerian. 

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (27/12/2022), sejumlah khatib yang dibebastugaskan juga meminta tugasnya memimpin sholat Jumat digantikan dan memilih sendiri tema khutbah Jumat. Mereka mengabaikan tema mingguan yang telah ditentukan kementerian sebelumnya.

Baca Juga

Menurut salah satu pegawai kementerian, para khatib harus menghindari absen dari mimbar mereka dan juga menghindari digantikan jika mereka diminta membahas topik yang sebelumnya diajukan kementerian. Banyak pengkhutbah yang telah bertugas selama beberapa dekade dicopot.

Mereka dimintai pertanggungjawaban karena ketidakhadiran mereka dan menugaskan orang lain untuk menyampaikan khutbah yang bertentangan dengan khutbah yang diminta oleh kementerian. Patut dicatat, Kementerian Urusan Islam mengklaim sebelumnya telah menyelaraskan suara mimbar dan juga memperbaiki pemilihan topik khutbah Jumat.

Sehingga hal itu menyentuh realitas dan berdampak pada kehidupan sehari-hari umat. Kementerian juga mengklaim berkontribusi dalam memilih topik untuk khutbah Jumat yang memperingatkan terhadap perpecahan dan pendekatan kelompok teroris, termasuk (Ikhwanul Muslimin dan organisasi Al-Sururiya) dan menjauhkan khutbah dari ideologi ekstremis dan politisasi. 

Kepemimpinan Menteri Urusan Islam, Seruan dan Bimbingan Syekh Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh berkeinginan memimpin dengan kebijaksanaan, moderasi, dan menjaga posisi negara dan kepemimpinannya yang bijaksana. Al-Sheikh dikenal karena komunikasinya dengan para mubaligh masjid di berbagai daerah dan provinsi di Arab Saudi. 

Dia terus-menerus mendesak mereka memperingatkan terhadap semua pidato yang mengadopsi penghasutan orang melawan penguasa dan pemimpin, serta yang memicu perselisihan di antara umat Islam, menyebarkan perpecahan dalam masyarakat, atau memprovokasi perselisihan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement