Wapres: Agar UMKM tidak Stunting, Optimalkan PLUT
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin saat meresmikan enam PLUT-KUMKM di berbagai daerah, yang dipusatkan di PLUT-KUMKM Kabupaten Semarang, di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12). | Foto: dok. istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin meminta kepara para pelaku UMKM memanfaatkan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM) dengan sebaik- baiknya.
Karena fasilitas ini (PLUT-KUMKM) memang disiapkan untuk mengakselerasi agar usaha mikro bisa lebih maju, berkembang dan mampu naik kelas dalam mendorong ketahanan ekonomi daerah.
“Kehadiran pusat layanan terpadu ini memang diharapkan mampu menjadi akselerator bagi UMKM yang selama ini ikut menggerakkan ekonomi di daerah masing- masing,” ungap Waprs saat meresmikan enam PLUT-KUMKM di berbagai daerah, yang dipusatkan di PLUT-KUMKM Kabupaten Semarang, di Tuntang, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12).
Sehingga, lanjut Ma’ruf Amin, UMKM di Indonesia tidak ‘stunting’ atau kerdil terus. Namun akan semakin maju dan terus berkembang hingga mampu menjadi perusahaan yang kebih besar lagi.
Terlebih, masih jelas Wapres, Pemerintah RI punya target di tahun 2024, rasio kewirausahaan Indonesia akan mampu mencapai 3,95 persen. Selain itu, akses keuangan juga mencapai 90 persen dan memiliki 30 juta UMKM yang ‘go-digital’.
Untuk itu, Wapres mengimbau kepada segenap pelaku usaha mikro memanfaatkan keberadaan PLUT-KUMKM ini sebaik- baiknya untuk belajar dan meningkatkan kapasitanya. Sehingga UMKM di Indonesia bisa terus maju.
“Sehingga, pada saatnya nanti, UMKM bisa terus berkontribusi positif dalam memajukan ekonomi daerah maupun perekonomian nasional,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Wapres, KH Ma’ruf Amin tidak hanya meresmikan PLUT-KUMKM Kabupaten Semarang dan Kabupaten Purworejo. Namun juga meresmikan fasilitas yang sama masing- masing PLUT-KUMKM Kabupaten Buleleng; Kabupaten Dairi, Kabupaten Maros dan Kota Kendari.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo –yang mendampingi Wapres Ma’ruf Amin dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki dalam peresmian ini—berharap keberadaan PLUT-KUMKM juga bisa menjadi C-working Space bagi kemajuan UMKM di Jawa Tengah.
Fasilitas PLUT-KUMKM ini diharapkan juga dapat dioptimalkan para Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sebagai sarana belajar agar mampu berkembang dalam memperkuat ekosistem perekonomian berbasis UMKM.
Menurut gubernur, dengan diresmikannya fasilitas PLUT-KUMKM Kabupaten Semarang dan PLUT-KUMKM Purworejo, yang dipusatkan di Tuntang, Kabupaten Semarang ini, maka di Jawa Tengah –kini-- telah ada sebanyak 11 untit PLUT-KUMKM.
Masing- masing adalah PLUT Purwokerto, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Sukoharjo, Magelang, Kendal, Pekalongan, Kota Surakarta serta Kabupaten Semarang dan Kabupaten Purworejo yang diresmikan hari ini.
Menurut Ganjar, keberadaan PLUT ini sangat membantu para pelaku UMKM agar lebih maju dan semakin berkembang, karena akan menjadi pusat kegiatan sekaligus juga belajar bagi usaha kecil mikro.
“Harapan saya, dengan keberadaan PLUT-KUMKM ini –nantinya-- juga menjadi Co-working space, agar Usaha Mikro dan UMKM di Jawa Tengah bisa naik kelas dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat,” katanya.
Saat ini, lanjut gubernur, di Jawa Tengah juga memiliki tiga Co-working Space yang dikhususkan bagi para pelaku UMKM maupun para pelaku usaha rintisan. Sehingga Usaha kecil, startup, usaha mikro (semua) bisa belajar.
Maka kalau ingin mendorong dan membuat usaha kecil/ mikro untuk naik kelas dan terus berkembang, PLUT Co-working Space akan menjadi ‘tumpuannya’.
Di Jawa Tengah, masih kata gubernur, saat ini terdapat sekitar 4,2 juta unit sektor usaha. Rinciannya usaha mikro menempati porsi paling besar yakni 90,48 persen atau setara 3,37 juta unit.
Sedangkan untuk usaha kecil sebanyak 8,5 persen atau 354.884 dan usaha menengah tercatat tercatat mancapai 39.125 atau sekitar 0,94 persen. Maka dengan adanya PLUT ini diharapkan akan menjadi pusat belajar bagi startup, usaha kecil maupun usaha mikro lebih banyak.
Baik soal fasilitas, bertanya atau bahkan juga bersinergi dan kolaborasi antar sesame Pelaku usaha. “Sehingga kita mesti bisa mengukur, agar nanti mereka bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk bisa naik kelas dan berkembang,” tandasnya.