BOYANESIA -- Cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini mengakibatkan banjir dan longsor di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibat hujan lebat dan angin kencang, jalan atau jembatan penghubung antara desa dan dusun juga terputus.
Camat Sangkapura, Samsul Arifin melaporkan kondisi terkini dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Menurut dia, cuaca ekstrem di Bawean diperkirakan masih akan terjadi hingga awal tahun 2023.
“Hujan lebat, angin kencang dan gelombang besar di atas dua meter masih terjadi dari tanggal 23 Desember 2022 hingga 1 januari 2023,” katanya saat dihubungi boyanesia, Selasa (27/12/2022).
Sangkapura terkena dampak cuaca ekstrim dimaksud sbb. Di desa gunungteguh terjadi longsor dan jembatan putus akibat curah hujan yang tinggi sebanyak empat titik, yaitu di Dusun Gunungtinggi, Balikbak Gunung, Pettongbulung dan dusun Berak Sabe.
“Jembatan putus di dusun Kelbung,” ucapnya.
Pada Senin (23/12/2022) malam, menurut dia, juga masih hujan dengan intensitas tinggi. Sementara, air laut pasang mengakibatkan banjir di beberapa tempat. Di Desa Lebak ada empat dusun yang dilanda banjir, yaitu Pasar Padeleman, Sungairaya, Buling dan Dusun Lebak.
Di Desa Sungaiteluk, banjir juga melanda tiga dusun, yaitu Dusun Rujing, Beringinan dan Sungaitopo. Sedangkan di Desa Kotakusuma ada lima dusun, yaitu Dusun Pateken, Bungkosobung, Sawah Daya, Barat Sungai dan Sawah Luar.
Kemudian, di Desa Sawahmulya ada enam dusun yang dilanda banjir, yaitu Dusun Boom, Bangkalan, Sawah Laut, Laut Sungai, Kebunlaut dan Dayabata. Banjir juga melanda satu dusun di Desa Sungairujing, yaitu Dusun Tajung. Hal yang sama juga terjadi di Dusun Patar, Desa Patarselamat.
“Ketinggian air rata-rata lebih kurang setinggi 50-100 sentimeter di pemukiman warga,” jelas Samsul.
Samsul menjelaskan, jalan cor satu-satunya akses menuju dusun Gili Barat, Desa Dekatagung juga terputus akibat gelombang laut. Sampai saat ini, kata dia, penyebrangan kapal Bawean-Gresik juga masih terhenti total.
Pemadaman listrik PLN di Bawean juga dilakukan secara bergiliran karena pasokan bahan bakar terhenti. “Masih terjadi penumpukan penumpang Bawean-Gresik dan sebaliknya. Ketersediaan sembako juga semakin menipis,” kata Samsul.
Pewarta: Muhyiddin Yamin