Selasa 27 Dec 2022 16:45 WIB

Jepang Wajibkan Tes Covid-19 Bagi Pengunjung dari China

Mereka yang dites positif wajib dikarantina selama tujuh hari.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya akan mewajibkan tes Covid-19 pada saat kedatangan untuk pelancong dari China daratan.
Foto: EPA-EFE/LILLIAN SUWANRUMPHA
Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya akan mewajibkan tes Covid-19 pada saat kedatangan untuk pelancong dari China daratan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya akan mewajibkan tes Covid-19 pada saat kedatangan untuk pelancong dari China daratan. Pengumuman PM datang setelah Beijing mengumumkan akan mengakhiri persyaratan karantina masuk.

"Semua pelancong dari China serta mereka yang telah ke China daratan dalam tujuh hari akan diuji setibanya di Jepang," katanya dikutip laman Japan Times, Selasa.

Baca Juga

PM Jepang juga mengatakan, bahwa mereka yang dites positif akan diminta untuk karantina di fasilitas yang ditunjuk selama tujuh hari. Kishida menilai keputusan tersebut diambil karena terdapat informasi bahwa infeksi menyebar dengan cepat di China.

Langkah memperketat kendali perbatasannya ini akan dimulai pada 30 Desember. Jumlah penerbangan dari China juga akan dikendalikan untuk mencegah peningkatan mendadak infeksi Covid-19 di Jepang.

"Sulit untuk memastikan situasi yang tepat karena perbedaan besar antara otoritas pusat dan daerah dan antara pemerintah dan sektor swasta," katanya Kishida dikutip laman TRT World. "Ini menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di Jepang," imbuhnya. 

Tokyo telah melonggarkan pembatasan pada turis dalam beberapa bulan terakhir. Langkah terbaru ini menandakan bahwa pelancong dari China saja yang akan menjadi satu-satunya pengunjung yang diharuskan melakukan tes Covid-19 pada saat kedatangan, selain mereka yang menunjukkan gejala.

Langkah itu dilakukan setelah Beijing mengumumkan bahwa pelancong yang masuk tidak lagi diharuskan untuk melakukan karantina pada saat kedatangan mulai 8 Januari setelah tiga tahun pengendalian pandemi yang ketat. China mencabut banyak pembatasan Covid yang keras setelah protes nasional dan mengalami lonjakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement