Selasa 27 Dec 2022 16:39 WIB

Emil Optimistis Bendungan Sadawarna Tingkatkan Produksi Beras Jadi 1,8 Juta

Produksi padi Indramayu pada tahun 2021 mencapai 1.319.624 ton.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan), Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kelima kanan), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) dan Bupati Indramayu Nina Agustina (ketiga kanan) menghadiri panen raya padi di desa Wanasari, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan), Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kelima kanan), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kiri) dan Bupati Indramayu Nina Agustina (ketiga kanan) menghadiri panen raya padi di desa Wanasari, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis Bendungan Sadawarna akan meningkatkan produksi beras Indramayu dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton per tahun. Walaupun lokasinya ada di Kabupaten Sumedang, tapi Bendungan Sadawarna yang hari ini telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Bendungan ini akan banyak mengairi area persawahan di Indramayu.

"Produksi beras Indramayu 1,3 juta ton per tahun, dengan hadirnya Bendungan Sadawarna bisa naik menjadi 1,8 juta ton per tahun," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Selasa (27/12).

Emil mengatakan, Kabupaten Indramayu saat ini masih menjadi penyumbang surplus beras terbesar se-Indonesia. Kementerian Pertanian RI mencatat produksi padi Indramayu pada tahun 2021 mencapai 1.319.624 ton. Urutan terbesar berikutnya setelah Indramayu adalah Kabupaten Karawang lalu Kabupaten Subang.

"Penyumbang surplus beras di Indonesia yang pertama adalah Kabupaten Indramayu yang produksinya mencapai 1,3 juta ton," katanya. 

Atas nama masyarakat Jabar, kata Emil, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah meresmikan Bendungan Sadawarna yang mana dampaknya akan membuat ketahanan pangan Jabar semakin kuat. "Atas nama masyarakat Jabar yang terdampak positif dari hadirnya Bendungan Sadawarna kami menghaturkan terima kasih kepada Pak Presiden karena Jabar ini lumbung berasnya Indonesia," katanya.

Hadirnya Bendungan Sadawarna membuat Kabupaten Sumedang kini memiliki tiga bendungan. Dua bendungan yang sudah ada sebelumnya yaitu Bendungan Jatigede dan Bendungan Cipanas.

"Ada tiga lokasi bendungan di Jabar yang berlokasi di Kabupaten Sumedang yaitu Jatigede, Sadawarna dan Cipanas, ini akan membuat produksi pertanian Jabar meningkat," kata Emil. 

Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan, Sadawarna adalah bendungan ke-33 yang telah diresmikan secara nasional. Pemerintah pusat sejak 8 tahun lalu gencar membangun bendungan di berbagai provinsi.

"Sadawarna adalah bendungan ke-33 yang kita resmikan sejak delapan tahun lalu kita mulai pembangunannya," ujar Presiden.

Adapun pembangunan Bendungan Sadawarna dimulai pada tahun 2018. Pembangunan Bendungan yang berada di perbatasan Subang-Sumedang tersebut menelan biaya sebesar Rp 2,65 triliun.

"Bendungan ini menelan anggaran Rp2,65 triliun, bukan uang sedikit," ucap Joko Widodo.

Untuk itu Presiden mewanti-wanti agar hadirnya Bendungan Sadawarna mampu mendongkrak produktivitas pertanian khususnya di wilayah Indramayu, Subang dan Sumedang.

"Jadi kalau bendungannya sudah ada tapi nanti Indramayu tidak naik produksi padi nya, awas. Karena kita tahu Indramayu adalah penyumbang surplus beras nomor satu terbesar di Indonesia. Kita harapkan tidak turun tapi naik seperti yang Pak Gubernur Jabar sampaikan," ujar Presiden.

Bendungan Sadawarna dengan luas genangan 680 hektare bisa mengairi kurang lebih 4.280 hektare sawah. "Terima kasih kepada Bupati Sumedang dan masyarakatnya yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di bawahnya," kata Presiden.

Presiden mengatakan, tujuan dibangunnya bendungan adalah agar produktivitas pertanian terutama padi dan komoditas holtikultura bisa naik yang akan berdampak pada ketahanan pangan.

"Itulah tujuan utama dari dibangunnya bendungan, selain memang ada juga fungsi lainnya untuk wisata, pembangkit listrik dan penyediaan air baku," kata Presiden.

Sebelum meresmikan Bendungan Sadawarna, Presiden Joko Widodo yang didampingi Gubernur Jabar meninjau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok menjelang tahun baru di Pasar Baru Belakang Terminal dan Pasar Pujasera Subang. 

Presiden juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu di dua pasar tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement