REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Jumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu yang melaporkan kasus pencurian buku paket pelajaran, terus bertambah. Dinas terkait pun diminta untuk melakukan pendampingan terhadap sekolah yang menjadi korban pencurian tersebut.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Baman, menyebutkan, saat ini tercatat ada 26 SD yang melaporkan kasus pencurian buku pelajaran di sekolah mereka. Sebelumnya, ada 22 SD yang melaporkan kasus tersebut. ‘’Ya, (jumlah) sekolahnya bertambah lagi,’’ ujar Baman kepada Republika, Selasa (27/12).
Peristiwa pencurian buku pelajaran itu terjadi dalam rentang waktu beberapa pekan terakhir.Baman menyebutkan, 26 SD yang menjadi korban pencurian buku pelajaran itu adalah SDN Kertawinangun 1 Kecamatan Kandanghaur, SDN 2 Curug Kecamatan kandanghaur, SDN 1 Amis Kecamatan Cikedung, SDN 1 Cidempet Kecamatan Arahan, SDN 3 Cidempet Kecamatan Arahan, SDN 4 Gabus Kulon Kecamatan Gabuswetan, SDN 2 Drunten Kulon Kecamatan Gabuswetan, SDN 1 Rancahan Kecamatan Gabuswetan, SDN 2 Drunten Wetan Kecamatan Gabuswetan, SDN 1 Sidamulya Kecamatan Bongas, SDN 1 Bongas Kecamatan Bongas, SDN 1 Plawangan Kecamatan Bongaa dan SDN 3 Cipaat Kecamatan Bongas.
Selain itu, SDN Cariu Kecamatan Gantar, SDN Kiarakurung Kecamatan Gantar, SDN Punduan Kecamatan Gantar, SDN 1 Tempel Kecamatan Lelea, SDN 2 Lelea Kecamatan Lelea, SDN 1 Mangunjaya Kecamatan Anjatan, SDN 3 Lempuyang Kecamatan Anjatan, SDN 1 Legok Kecamatan Lohbener, SDN 2 Larangan Kecamatan Lohbener, SDN Sindangkerta Kecamatan Lohbener, SDN 2 Langut Kecamatan Lohbener, SDN 1 Cipancuh Kecamatan Haurgeulis dan SDN 2 Candangpinggan Kecamatan Sukagumiwang.