REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyampaikan bahwa sedang menguatkan koordinasi, konsolidasi dan komunikasi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas). Hal tersebut disampaikan Baznas saat Rapat Koordinasi Laznas 2022 di Jakarta pada Selasa (27/12/2022).
Pimpinan Baznas Bidang Koordinasi Nasional, KH Achmad Sudrajat, mengatakan, salah satu amanah undang-undang adalah Baznas menjadi koordinasi pergerakan zakat di Indonesia. Untuk itu, Baznas sedang menguatkan 3K yakni koordinasi, konsolidasi dan komunikasi.
"Koordinasi, konsolidasi dan komunikasi ini yang sering terabaikan, maka Baznas diperintahkan untuk intens melakukan koordinasi, konsolidasi dan komunikasi dengan semua pegiat zakat," kata Kiai Achmad kepada Republika di sela-sala Rapat Koordinasi Laznas 2022 di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Kiai Achmad menyampaikan, dalam rangka menguatkan koordinasi, konsolidasi dan komunikasi, pada Februari 2023 akan melakukan pertemuan lanjutan Baznas dengan dewan pengawas syariah (DPS), pimpinan LAZ, Kementerian Agama dan menteri agama. Ini dalam rangka memberikan panduan bahwa tugas Baznas dan LAZ berat, tapi semua akan bersama-sama melakukan kerja-kerja kebaikan secara kompak."Satu hal yang kami sampaikan kepada teman-teman lembaga amil zakat adalah yang penting kita kompak," ujar Kiai Achmad.
Di tempat yang sama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Tarmizi Tohor, menyampaikan bahwa pihaknya dan publik menyaksikan gairah zakat yang begitu nyata hadir di tengah-tengah masyarakat.
Gairah zakat itu hadir tidak hanya di saat bencana terjadi atau momen keagamaan, tapi secara reguler zakat telah hadir dengan inovasi-inovasi yang memberi solusi untuk masalah keumatan. "Kita patut berterima kasih kepada para pihak yang selama ini telah menaruh perhatian terhadap perzakatan Indonesia," kata Tarmizi.
Tarmizi menambahkan, rapat koordinasi yang digelar Baznas ini diharapkan melahirkan keputusan-keputusan strategis untuk kebaikan pengelolaan zakat ke depan. Untuk itu, pintu terbuka dan Kementerian Agama siap menerima masukan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan.
"Marilah kita mengokohkan persatuan karena itu akan mengukuhkan langkah kita dalam menghadapi segala bentuk permasalahan, mari kita berdoa agar bangsa kita ini terbebas dari berbagai wabah dan marabahaya," ujar Tarmizi.