Selasa 27 Dec 2022 17:56 WIB

Disdik Jabar Pindahkan Satu SMK di Cianjur Karena Dekat Sesar Cugenang

Disdik Jabar pun telah mengundurkan waktu UAS untuk sekolah yang terdampak gempa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi
Foto: Istimewa
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proses pemulihan setelah gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur terus berjalan. Fasilitas publik pun, perlahan mulai dibangun kembali.

BMKG menyarankan, rumah warga dan sekolah yang ada di pusat gempa yaitu sesar Cugenang agar dipindahkan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya gempa bumi serupa dalam beberapa waktu mendatang. 

Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi, untuk fasilitas pendidikan, peristiwa gempa bumi Cianjur membuat sekolah banyak yang terdampak. Serta, ada satu yang harus dipindahkan. 

"Saran dari BMKG, sekolah yang radius 200 meter dari sesar Cugenang (dipindahkan), ada satu SMK, itu SMK Cugenang," ujar Dedi, Selasa (27/12). 

Disdik Jabar, kata dia, saat ini tengah membantu pemulihan siswa-siswi dan tenaga pendidik yang terdampak gempa di Cianjur. Adapun total sekolah yang terdampak gempa ada 532 sekolah. Jumlah ini merupakan total mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. 

"Nanti di awal Januari tenda darurat, tetapi ada juga akan dilakukan rencana perubahan relokasi lokus. Jadi Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lokusnya ke beberapa daerah lain bakal kami lakukan fokus di lokasi untuk menyelesaikan di Cianjur," paparnya. 

Disdik Jabar pun, kata dia, kini telah mengundurkan waktu UAS untuk sekolah yang terdampak gempa di Cianjur. Dari jadwal awal yang seharusnya 5 - 17 Desember 2022, diundur menjadi 9 Januari 2023. Saat ini proses pembersihan puing reruntuhan juga tengah dilakukan. 

Untuk total siswa-siswi yang mengungsi ke luar daerah, kata Dedi, Disdik Jabar kini masih melakukan pendataan dan belum diketahui total jumlah pastinya. 

"Proses ke tarauma healing sekarang juga tengah berjalan. Jadi kita belum kearah itu (pendataan siswa mengungsi keluar darah) jadi nanti data itu akan kita masukan diawal Januari di tahun ajaran baru," katanya. 

Meski belum ada data lengkap soal total siswa-siswi yang masih mengungsi di luar daerah. Dedi menegaskan, kondisi siswa yang masih berada di Cianjur mulai pulih dan dalam kondisi baik. 

"Proses trauma healing banyak juga dilakukan oleh relawan, dinas DP3AKB dan yang lainnya. Insyaallah sudah berjalan dengan baik dan mereka (siswa) siap untuk melakukan ujian tengah semester ditanggal 8 Januari 2023," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement