REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan pendudukan Israel pada Selasa (27/12/2022) pagi waktu setempat menggeruduk beberapa daerah permukiman warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Mereka menahan 27 warga Palestina, termasuk 13 dari kota Silwad di daerah Ramallah.
Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) mengatakan, tentara Israel menggeruduk kota Silwad dan masuk ke klub olahraga di kota itu serta rumah kepala PPS Qaddoura Faris. Dilansir Wafa, Selasa (27/12/2022), tentara Israel berupaya menangkap putra Faris yang tidak ada di rumah saat itu, kemudian mereka meninggalkannya.
Selama penyerangan di Silwad, warga Palestina disiksa, diintimidasi, dan harta benda mereka juga dirusak oleh tentara Israel. Bahkan seorang warga berusia 57 tahun dipukuli habis-habisan dan diborgol setelah dia menghadapi tentara yang masuk ke rumahnya yang menyebabkan patah gigi, sebelum anaknya ditangkap.
Warga lain, yang rumahnya digerebek setidaknya lima kali sejak awal tahun ini, mengungkapkan, pasukan pendudukan sengaja melepaskan anjing polisi depan kedua anaknya sehingga mengakibatkan tangannya terluka. Setelah penyerangan itu, tentara Israel menahan 13 penduduk kota dan membawa mereka pergi.
Warga Palestina lainnya ditahan dari kota terdekat Bittin. Sedangkan di kota Nablus di utara Tepi Barat, tentara Israel menahan empat orang dari berbagai lingkungan, termasuk satu orang yang sebelumnya saudara laki-lakinya dibunuh oleh militer Israel.
Dua bersaudara juga ditahan selama penggerebekan di rumah keluarga mereka di desa Beit Iba, dekat Nablus. Juga di bagian utara Tepi Barat, tentara menahan dua pemuda dari kota Jaba, dekat Jenin. Di selatan Tepi Barat, tentara menyerang kota al-Dahriyeh, dekat Hebron, dan menahan dua mantan tahanan.
Di Yerusalem Timur yang diduduki, polisi Israel menahan tiga pemuda menyusul bentrokan di lingkungan Silwan. Ini dilakukan setelah para pemukim berusaha mengambil sebidang tanah di lingkungan itu, dengan perlindungan dari polisi Israel.