Rabu 28 Dec 2022 09:55 WIB

China Khawatir dengan Anggaran Pertahanan Terbaru Jepang

Rancangan anggaran pertahanan Tokyo meningkat ke level tertinggi dalam sejarah

CHina khawatir setelah Jepang pada Jumat lalu memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan negara, meningkatkan anggaran tahunan ke level tertinggi dalam sejarah.
CHina khawatir setelah Jepang pada Jumat lalu memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan negara, meningkatkan anggaran tahunan ke level tertinggi dalam sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- China pada Selasa (27/12/2022) mengatakan kenaikan anggaran pertahanan Jepang menimbulkan kekhawatiran, dan menimbulkan keraguan Beijing atas niat damai Tokyo.

“Anggaran pertahanan Jepang yang meningkat menyebabkan kekhawatiran, membangkitkan kecurigaan negara-negara tetangga Asia dan masyarakat internasional bahwa Jepang menyimpang dari jalur prinsip pertahanan diri dan jalur perdamaian,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada konferensi pers di Beijing.

Kekhawatiran Beijing muncul setelah Jepang pada Jumat lalu memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan negara, meningkatkan anggaran tahunan ke level tertinggi dalam sejarah.

Rancangan anggaran untuk tahun 2023 yang disetujui oleh pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida mencapai total anggaran pertahanan Jepang mencapai rekor 114,38 triliun yen (USD865 miliar).

Peningkatan tersebut terjadi di tengah fokus Jepang untuk memperkuat kemampuan pertahanannya.

Tokyo, yang merupakan bagian dari Quad pimpinan AS yang mencakup Australia dan India, akan membelanjakan 6,8 triliun yen (51,7 miliar dolar AS) untuk pengeluaran pertahanan, peningkatan tahunan itu sebesar 26,3 persen.

Quad adalah aliansi keamanan yang bertujuan menahan pengaruh ekonomi dan keamanan China yang meluas di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.

Ini akan mencakup biaya yang terkait dengan penataan kembali pasukan Amerika yang ditempatkan di Jepang.

Ada sekitar 50.000 tentara Amerika yang dikerahkan di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral dengan AS.

Sementara itu, Tokyo pada Selasa mengatakan akan meminta wisatawan yang datang dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu tujuh hari terakhir sebelum kedatangan mereka di Jepang.

Kishida mengatakan kepada wartawan, "Mereka yang mendapatkan hasil tes positif terkena virus pada prinsipnya akan dikarantina selama tujuh hari."

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/china-khawatir-dengan-anggaran-pertahanan-terbaru-jepang/2773803
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement