Tingkat Literasi Keuangan Indonesia Masih Rendah 

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq

Salah satu diskusi untuk meningkatkan literasi keuangan (ilustrasi)
Salah satu diskusi untuk meningkatkan literasi keuangan (ilustrasi) | Foto: Istimewa

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Saat ini, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah. Hal ini didasarkan pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 yang menyebutkan indeks literasi keuangan di Indonesia sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Widayat mengungkapkan, temuan lain berdasarkan survei OJK. Survei menyebutkan  mayoritas milenial sangat rentan terhadap finansial. "Sebab, dari pendapatan yang ditabung hanya 10,7 persen dan pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan 51,1 persen," jelas Widayat dalam 'Sosialisasi Financial Planning', akhir pekan lalu.

Dijelaskan, perencanaan keuangan (financial planning) termasuk proses mencapai tujuan keuangan seseorang melalui manajemen keuangan secara terintegrasi dan terencana. Perencanaan keuangan diperlukan untuk mempersiapkan kondisi ketidakpastian penggunaan dana di masa mendatang.

Sehingga, masa depan lebih baik dan aman secara finansial, membuat hidup lebih tenang dan sehat, serta untuk mempersiapkan kebutuhan masa depan yang semakin tinggi. Selain itu, Widayat menyebutkan enam prinsip dalam perencanaan keuangan.

Pertama, memahami besar kecil pendapatan yang diterima. Yang kedua, yakni dapat menyisihkan uang untuk disimpan atau ditabung. Ketiga, menginvestasikan uang untuk masa depan.

Kemudian keempat, bijak dalam mengajukan dan menggunakan pinjaman. Lalu yang kelima memproteksi diri untuk keadaan darurat dan juga masa tua. "Yang tidak kalah penting adalah tidak belanja secara impulsif," jelas Widayat.

Senada yang disampaikan Widayat, Direktur Utama BPRS Artha Sinar Sejahtera Syariah, Aep Saepudin mengatakan, perencana keuangan bukan membuat seseorang menjadi kaya. Namun bagaimana agar rencana atau tujuan keuangan yang diinginkan bisa terpenuhi dengan sumber daya yang dimiliki.

Menurut dia, sesuatu yang direncanakan itu biasanya akan lebih terarah dan teratur. Dengan perencanaan keuangan yang jelas, seseorang juga akan lebih mudah dalam memastikan masa depannya.

Dia menilai menabung menjadi salah satu hal dalam perencanaan keuangan. "Secara tidak langsung kita juga mengikutsertakan diri kita dalam program negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara umum,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Tips Resolusi Finansial untuk Ibu Pekerja

Evaluasi Keuangan Pribadi, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Empat Kiat Atur Keuangan Wujudkan Mimpi ke Baitullah

'Buang Kebiasaan Buruk dalam Kelola Keuangan Selama Pandemi'

OJK Ungkap Empat Tips Antisipasi Dampak Inflasi dan Stagflasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark