REPUBLIKA.CO.ID, MUBA - Lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Keluang yang merupakan lahan Madec Center bakal dipersiapkan menjadi lokasi pabrik minyak goreng (migor). Rencana pendirian pabrik migor tersebut merupakan langkah Pj Bupati Apriyadi Mahmud dalam menerapkan keberlanjutan pabrik CPO di Sungai Lilin yang dalam waktu dekat akan dilakukan groundbreaking.
"Lahan Madec Center ini kan tidak maksimal lagi. Kalau memang nantinya investor cocok kita akan siapkan lahan Madec Center ini untuk pendirian pabrik minyak goreng," ungkap Apriyadi.
Ia mengaku saat ini dirinya sudah menjajaki komunikasi dengan beberapa investor untuk terkait rencana pendirian pabrik migor. "Nanti skemanya pakai BUMD sehingga bisa punya saham," ucapnya.
Apriyadi mengaku optimistis mewujudkan mimpi pendirian pabrik migor di Muba. Terlebih ini merupakan skema sustainable atau keberlanjutan upaya hilirisasi kelapa sawit di Muba. "Beberapa investor sempat khawatir persoalan pasokan. Kita kan punya DMO atau batas wajib pasok. Jadi nggak perlu khawatir kalau skema BUMD itu Pemkab bisa koordinasi dengan semua pabrik CPO di Muba untuk minta DMO. Kita beli kok bukan minta," jelasnya.
Bahkan, kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini menyebut dirinya sudah mengantongi nama kemasan migor yang dihasilkan nantinya. "Ya, bisa saja nanti nama migornya Serasan Sekate atau Mubaku. Pokoknya kita bisa menikmati kekayaan SDA kita sendiri bahkan menghasilkan keuntungan untuk kemaslahatan warga Muba," katanya.
