Rabu 28 Dec 2022 11:52 WIB

Anda Ingin Wawancara Kerja Dipermudah? Baca Doa Nabi Musa Alaihissalam Berikut Ini

Doa diberikan kelancaran wawancara kerja bisa merujuk pada doa Nabi Musa.

Rep: Alkhaledi Kurniaalam/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi wawancara kerja. Doa diberikan kelancaran wawancara kerja bisa merujuk pada doa Nabi Musa
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Ilustrasi wawancara kerja. Doa diberikan kelancaran wawancara kerja bisa merujuk pada doa Nabi Musa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Proses wawancara merupakan salah satu langkah sebelum menuju ke tahap selanjutnya dalam perekrutan di dunia kerja. 

Namun, bagi kebanyakan orang, tahapan ini tidak mudah dilakukan. Bahkan cukup menegangkan bagi sebagian pencari kerja mengingat sesi tanya jawab inilah yang menentukan lulus atau tidaknya seorang pelamar kerja.

Baca Juga

Dalam situasi seperti ini, seorang disarankan untuk tetap tenang dan mengendalikan kegugupannya. Rasa percaya diri juga harus ditonjolkan untuk memberikan kesan yang baik saat wawancara kerja.

Untuk lebih menunjang keberhasilan dalam melamar wawancara kerja, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa untuk mengatasi rasa gugup seperti yang diamalkan Nabi Musa alaihissalam. 

Hal ini dapat memberikan kemudahan dan ketenangan dalam segala hal, terutama saat melakukan wawancara kerja.

Dilansir dari The Islamic Information, Selasa (27/12/2022), adapun doa yang bisa diamalkan adalah seperti yang dijelaskan dalam Alquran surat Thaha, ayat 25-28. Berikut bacaan dan artinya:

قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى

Arab-Latin: Qoola Robbisyroḥ Lii ṣodrii. Wa Yassirlii Amrii. Wahlul Uqdatam mil Lisaanii. Yafqohu Qoulii.

Artinya: Berkata Musa, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku." (QS Thaha ayat 25-28).

Menurut Syekh As Saadi dalam Taisir Al Karimir Rahman, maksud dari “meluaskan” dalam ayat tersebut adalah agar ucapan dan perbuatan kita tidak boleh menyakiti. Dan hati kami tidak tercemar dan tidak menyempit. Karena kalau hati sudah sempit, sulit bagi orang yang berhati itu untuk memberikan hidayah (petunjuk ilmu) kepada lawan bicara kita.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Nabi Isa yang akan Kembali Bangkit Pertanda Datangnya Kiamat

Sementara itu, “mudahkan tugasku” artinya membuat segala urusan menjadi mudah, dan setiap jalan yang kita tempuh mengikuti harapan kita, menjadikan segala kesulitan menjadi mudah.

Di antara yang dimudahkan adalah yang meminta berbagai kemudahan dari berbagai pintu, dimudahkan berbicara kepada semua orang dengan baik, dan menyampaikannya dengan cara yang mudah diterima orang lain.

Selain doa Musa alaihissalam di atas, pelamar juga dapat mengusahakan wudhu dan sholat sunnah sebelum menghadapi wawancara.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement