REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman mobil yang menewaskan seorang kepala polisi setempat di Afghanistan. Afiliasi regional ISIS di Provinsi Khorasan (ISIS-K) telah meningkatkan serangannya sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021.
Dalam pernyataan singkat pada Senin (26/12/2022) malam, ISIS mengatakan, telah memarkir mobil bermuatan bahan peledak di jalan yang digunakan oleh Kepala polisi provinsi Badakhshan timur laut Afghanistan Abdulhaq Abu Omar dalam perjalanan ke tempat kerja. Milisi itu meledakkan mobil tersebut ketika dia berada di dekatnya.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Nafi Takor mengatakan, dua orang lainnya meninggal dalam ledakan itu dan dua orang luka-luka. Sebanyak empat tersangka telah ditangkap sehubungan dengan insiden itu.
Awal bulan ini, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi di sebuah hotel milik China di ibu kota Afghanistan, Kabul. Serangan ini menyebabkan tiga penyerang tewas dan setidaknya dua tamu terluka saat mencoba melarikan diri dengan melompat keluar jendela.
Serangan di Hotel Kabul Longan, di pusat distrik Shar-e-Naw, mendorong pemerintah China mendesak warganya untuk meninggalkan Afghanistan. Peristiwa-persitiwa itu itu tampaknya menjadi kemunduran bagi para penguasa Taliban yang mencari investasi asing dengan harapan menghentikan kesulitan ekonomi negara itu yang terus menurun sejak pengambilalihan kepemimpinan Afghanistan.