Rasio Kewirausahaan Ditarget Meningkat Jadi 3,95 Persen di 2024
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yusuf Assidiq
Wakil Presiden KH Maruf Amin usai meresmikan PLUT KUMKM di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/12). | Foto: BPMI/Setwapres
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta agar rasio kewirausahaan Indonesia agar terus ditingkatkan. Wapres menargetkan pada 2024 mendatang Indonesia dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen.
"Kita berharap di 2024 Indonesia sudah dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen," ujar KH Ma'ruf di Semarang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini baru sekitar 3,47 persen. Sementara salah satu prasyarat kemajuan ekonomi adalah kuantitas wirausaha dalam negeri.
Menurutnya, kewirausahaan akan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Bahkan, wirausaha dapat menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk atau jasa yang inovatif inklusif dan berkelanjutan.
Karena itu, dalam pemulihan pandemi Covid-19, pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, dan pendampingan.
Untuk itu, Wapres mendorong keewirausahaan terus diperluas dengan menghadirkan lebih banyak PLUT UMKM. Sekaligus mengoptimalkan fungsi untuk mendorong kolaborasi dan memajukan kewirausahaan sesuai dengan kekayaan potensi di daerah masing-masing.
Ia berharap, semakin banyak pelaku usaha mendapatkan layanan sertifikasi produksi pangan, industri rumah tangga, sertifikasi halal, merek dan izin edar Badan POM, sertifikasi dengan mudah, akan memperbesar peluang produk UMKM masuk ke rantai pasok dan mengakses pasar lebih luas.
"Kita berharap di 2024 Indonesia dapat meningkatkan inklusi akses keuangan mencapai 90 persen, menciptakan 30 juta UMKM yang Go Digital dan meningkatkan kontributor ekspor UMKM sebesar 21,6 persen," ujarnya.