Rabu 28 Dec 2022 23:01 WIB

Satu Sisi Air Bisa Membahayakan, Tetapi di Sisi Lain Peran dan Manfaatnya Vital

Alquran dan hadits menempatkan air sebagai perkara yang sangat vital

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
 Salah satu sumber air (ilustrasi). Alquran dan hadits menempatkan air sebagai perkara yang sangat vital
Foto: Antara/Joko Sulistyo
Salah satu sumber air (ilustrasi). Alquran dan hadits menempatkan air sebagai perkara yang sangat vital

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Alquran banyak ayat yang membicarakan masalah air dan fungsinya di alam, misalnya tentang asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih. 

Allah SWT pernah mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melampaui batas dengan air sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi, antara lain umat Nabi Nuh, Firaun, kaum Saba, dan umat-umat lainnya. 

Baca Juga

Ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa air merupakan barang yang penting dan diperlukan, tetapi juga dapat menjadi sumber masalah dan bencana.

Mengutip buku Air Dalam Perspektif Alquran dan Sains disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), disebutkan bahwa terdapat lebih dari 200 ayat di dalam Alquran yang mengandung kata air atau hal yang berhubungan dengan air, seperti hujan, sungai, laut, awan, mata air dan lain-lain. 

Di antara ayat-ayat itu terdapat uraian tentang proses-proses air di alam dengan ringkas tetapi sangat jelas, misalnya proses terjadinya hujan dan daur air. 

Beberapa peristiwa alam yang berkaitan dengan air disebutkan dalam bentuk sumpah (qasam). Proses-proses alam yang berkaitan dengan air banyak pula dipakai sebagai kiasan dalam menggambarkan hubungan sebab suatu perbuatan (amal) dengan akibatnya yang akan diperoleh manusia baik di dunia maupun di akhirat.  Allah SWT berfirman dalam surat al-Hijr ayat 45: 

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).”

Keberadaan air di akhirat, peran dan pengaruhnya bagi manusia sangat tergantung pada amalan-amalan yang telah diperbuat terdahulu semasa masih di dunia. 

Keberadaan air di mana-mana, termasuk di surga dan neraka, mengindikasikan bahwa air tidak pernah terpisah jauh dari kehidupan manusia. 

Bahkan pada kenyataan yang kita hadapi di dunia ini pun, air merupakan benda bermanfaat bagi manusia, acapkali menimbulkan masalah dan bencana. 

Secara langsung dan tidak, manfaat dan persoalan yang berkaitan dengan air pada dasarnya akibat tindakan manusia. 

Sementara itu cara kita berperilaku sehubungan dengan air tampaknya lebih banyak diatur dalam hadits, misalnya, Permintaan seseorang yang tidak boleh ditolak, apabila persediaan cukup, adalah air, api, dan garam.

 اسْتَأْذَنْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ قَمِيصِهِ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الشَّيْءُ الَّذِي لَا يَحِلُّ مَنْعُهُ قَالَ الْمَاءُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الشَّيْءُ الَّذِي لَا يَحِلُّ مَنْعُهُ قَالَ الْمَاءُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الشَّيْءُ الَّذِي لَا يَحِلُّ مَنْعُهُ قَالَ أَنْ تَفْعَلَ الْخَيْرَ خَيْرٌ لَكَ 

"Ayahku meminta izin kepada Rasulullah, kemudian ia masuk, mencium, dan duduk bersanding dengan beliau. Lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, permintaan apakah yang tidak boleh ditolak?” Beliau menjawab, “Air.” 

Dia bertanya lagi, “Wahai Nabi Allah, permintaan apa lagi yang tidak boleh ditolak?” Beliau menjawab, “Garam.” Ia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, permintaan apa lagi yang tidak boleh ditolak?” Beliau menjawab, “Kebaikan yang engkau lakukan adalah baik bagimu.” (Riwayat Abu Dawud dengan sanad daif dari seorang wanita yang biasa dipanggil Buhaisah)

Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat

Salah satu sedekah yang akan memberikan pahala yang mengalir adalah menggali sumur untuk umum. 

يا رسول الله، إن أم سعد ماتت، فأي الصدقة أفضل؟ قال: "الماء" قال: فحفر بئرًا، وقال: هذه لأم سعد.

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, lalu sedekah apakah yang lebih utama (agar pahalanya sampai kepada roh beliau)?” Rasulullah menjawab, “Air.” Kemudian Sa‘d menggali sebuah sumur, ia berkata, “Sumur ini aku persembahkan untuk Ibu Sa’d” (Riwayat Abu Dawud dari Sa’d bin Ubadah) 

Kedua hadits di atas menunjukkan bahwa air memiliki peran sosial yang penting. Hadits tentang perilaku terhadap air ini umumnya mengatur hubungan antarmanusia.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement