Kamis 29 Dec 2022 06:50 WIB

Israel Tingkatkan Kesiapan untuk Serang Iran

Saat ini Israel tengah menjalani masa transisi pemerintahan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs nuklir Natanz Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022.
Foto: Planet Labs PBC via AP
Gambar satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs nuklir Natanz Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, negaranya telah meningkatkan kesiapan untuk menyerang Iran. Dia secara khusus meminta pilot Angkatan Udara Israel agar bersiap jika suatu saat ada instruksi untuk menghancurkan situs nuklir milik Teheran. 

“Anda dapat melintasi langit ke timur dalam dua atau tiga tahun dan mengambil bagian dalam serangan terhadap situs nuklir di Iran, yang sedang kami persiapkan, sambil meningkatkan kesiapan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Gantz saat berpidato di upacara kelulusan Angkatan Udara Israel, Rabu (28/12/2022), dilaporkan Bloomberg.

Baca Juga

Saat ini Israel tengah menjalani masa transisi pemerintahan. Negara tersebut bakal kembali dipimpin tokoh sayap kanan Benjamin Netanyahu. Parlemen Israel (Knesset) diperkirakan akan menyetujui pemerintahan Netanyahu pada Kamis (29/12/2022).

Benny Gantz, yang pernah menjabat sebagai kepala staf umum Angkatan Pertahanan Israel, kemungkinan tetap berada di parlemen sebagai anggota oposisi. 

Kekhawatiran Israel terhadap Iran meningkat sejak mereka mengetahui bahwa Rusia meminta suplai militer dari negara tersebut. Iran sudah mengakui laporan yang menyebut mereka mengirimkan pesawat nirawak (drone) tempur ke Rusia. Namun Iran menegaskan bahwa pengiriman drone itu berlangsung sebelum konflik di Ukraina pecah.

Terkait kerja sama militer Iran dan Rusia, Israel khawatir hal itu dapat mendorong Teheran meminta bantuan Moskow untuk keperluan program nuklirnya. Israel tak mempercayai pernyataan Iran yang menegaskan bahwa program nuklir mereka hanya untuk tujuan damai.

Pada 2007, Israel pernah menghancurkan reaktor nuklir milik Suriah yang belum rampung dibangun. Pada 1981, Israel juga pernah menghancurkan reaktor riset Osirak di Irak. Kala itu Irak mempunyai program yang berkembang baik di bawah kepemimpinan Saddam Hussein. Dua peristiwa itu dapat menjadi preseden bahwa Israel akan melakukan serangan serupa terhadap Iran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement