Relawan Respons Penolakan Anies Baswedan di Solo
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Anies Rasyid Baswedan. | Foto: @aniesbaswedan
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Relawan Perubahan mengomentari soal penolakan kedatangan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Solo pada Ahad (25/12/2022). Ketua Relawan Perubahan, Kamaludin Enuh, menilai hal itu sebagai satu hal yang biasa terjadi dalam demokrasi. Ia mengungkapkan ada banyak penolakan serupa terhadap Anies yang terjadi di sejumlah daerah.
"Memang begini hidup di iklim demokrasi. Hak setiap orang berpolitik dan pasti kami hargai. Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung mas Anies di Pilpres 2024," kata Kamaludin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/12).
Kedatangan Anies diketahui untuk menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS). Relawan Perubahan mempersilakan rakyat untuk menilai aksi penolakan tersebut.
"Yang jelas, di RI ini ada kebebasan berkumpul dan berserikat. Rekan-rekan Bawaslu juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kegiatan mas Anies. Silakan rakyat menilai," ujarnya.
Relawan Perubahan juga meminta masyarakat agar menjaga suasana yang kondusif agar polarisasi dan permusuhan antara pendukung pada Pilpres 2019 tidak terulang.
"Kami sangat berharap, ada suatu kesadaran untuk berdemokrasi dengan baik. Saling menghormati perbedaan itu baik dalam demokrasi. Enjoy saja, tapi jangan sampai memecah belah," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan kedatangan Anies di Solo, Jawa Tengah disambut aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah orang yang tergabung dalam Masyarakat Kota Solo (MKS). Dalam aksi yang dilakukan di Jalan Adi Soemarmo, Solo, MKS menolak kedatangan Anies karena dinilai merusak demokrasi di Indonesia.