REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dewan Wakaf Yordania di Yerusalem memperingatkan Israel sedang memiliterisasi halaman Masjid Al Aqsa. Dalam sebuah pernyataan, dewan mengatakan mereka memantau pelanggaran berbahaya yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel di Yerusalem.
Dewan mencatat yang paling menonjol adalah penggerebekan politikus Israel yang mengadopsi proposal ekstremis terkait Masjid Al Aqsa. Pernyataan tersebut menyatakan politisi Israel yang menodai Masjid Al Aqsa menggunakan hari raya Yahudi sebagai dalih untuk mengungkapkan proposal Yudaisasi mereka.
"Kelompok ekstremis Yahudi melakukan ritual mistis dan provokatif, termasuk bernyanyi di dalam halaman suci Masjid Al Aqsa yang diberkahi," kata pernyataan itu dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (28/12/2022).
"Kondisi ini terjadi setelah penggerebekan oleh ratusan sayap kanan Israel selama hari raya Yahudi Hanukkah yang bertepatan dengan upaya tak terbendung untuk memiliterisasi pekarangan Masjid Al Aqsa dengan klaim bahwa ini adalah pengaturan keamanan," tambahnya.
Dewan telah memantau dengan penuh perhatian praktik otoritas pendudukan Israel dan kampanye penghasutan sistematis yang menargetkan Muslim di seluruh dunia. Ia meminta otoritas Israel untuk menghentikan praktik rasis dan provokatif mereka dan berhenti menggunakan pemukim ekstremis untuk melaksanakan rencana Yahudisasi mereka sebelum perang agama meletus.