Kamis 29 Dec 2022 11:04 WIB

Begini Perkiraan Lansekap Dunia Kerja 2023

Dampak pandemi yang meliputi munculnya teknologi kerja jarak jauh, memengaruhi jenis pekerjaan yang diterima.

Rep: Vidita/ Red: Partner
.
Foto: network /Vidita
.

Unsplash/Simon Abrams
Unsplash/Simon Abrams

Tahun ini, banyak cerita tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi. Nama-nama besar di dunia teknologi pun ikut mengumumkan keputusan PHK akibat ketidakpastian ekonomi global.

JobStreet by SEEK, platform karir di Indonesia, belum lama ini menerbitkan signature report terbaru bertajuk “2022-2023 Outlook - Hiring, Compensation, and Benefits Report”. Laporan ini memberikan wawasan baru tentang pasar kerja Indonesia. Beberapa poin penting di antaranya adalah 50 persen perusahaan besar, melaporkan rencana perekrutan perusahaan mereka kembali ke tingkat sebelum pandemi, sementara 28 persen lainnya, melaporkan bahwa perekrutan akan pulih dalam sembilan bulan ke depan.

Namun, JobStreet mengindikasikan, dampak pandemi yang meliputi munculnya teknologi kerja jarak jauh dan hibrid juga memengaruhi jenis pekerjaan yang diterima. Untuk signature report ini, JobStreet mensurvei 1.162 perusahaan besar, menengah, dan kecil di Indonesia. Dengan sebagian besar perusahaan yang disurvei adalah perusahaan besar dengan lebih dari 100 karyawan profesional.

Selama enam bulan terakhir di Indonesia, JobStreet melaporkan 51 persen perusahaan yang disurvei telah mempekerjakan karyawan tetap, dan 28 persen perusahaan yang disurvei, telah memberhentikan setidaknya satu karyawan selama enam bulan terakhir. Sementara, perusahaan yang memberhentikan karyawan selama enam bulan terakhir melaporkan, efisiensi sebagai alasan utama pengurangan.

JobStreet juga melihat adanya pertumbuhan dalam mempekerjakan tenaga kerja muda menggunakan kontrak, karena tingkat gaji secara relatif lebih rendah. COO Indonesia JobStreet, Varun Mehta menjelaskan, dengan kembalinya kita ke kondisi pra-pandemi, persaingan untuk mendapatkan talenta juga akan meningkat, mengingat kondisi global saat ini.


Unsplash/Nuck Morrison
Unsplash/Nuck Morrison

Perusahaan pun sudah mulai menyusun strategi untuk menarik dan mempertahankan talenta untuk bisa terus menjadi pilihan utama karyawan. "Kami menemukan, perusahaan berupaya memajukan perekrutan mereka dengan banyaknya karyawan profesional berkualitas yang tersedia. Hal ini juga termasuk memberikan kompensasi, tunjangan, dan program lainnya yang bisa memperkaya pengalaman kerja dan memperkuat pilihan perusahaan di pikiran para profesional,” ujar Mehta.

Selain itu, lanjut dia, untuk Indonesia, JobStreet memperkirakan digitalisasi sumber daya manusia akan memungkinkan perusahaan tetap kompetitif. "Perusahaan kini harus mempertimbangkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan karyawan serta mampu beradaptasi dengan ekspektasi yang berubah-ubah. Ini akan sangat penting untuk memikat talenta, mengingat pasar tenaga kerja yang kompetitif,” Mehta mengingatkan.

Terlepas dari tren perekrutan perusahaan, terutama pola mempekerjakan karyawan paruh waktu yang sedang meningkat, kompetisi untuk menarik talenta profesional juga akan tetap tinggi di masa depan. Sebagai contoh, selama 12 bulan terakhir, tujuh dari sepuluh perusahaan menyediakan bonus berdasarkan performa.

Selain bonus dan peningkatan gaji, promosi jabatan menjadi satu dari dua cara utama untuk menarik karyawan. Di mana, paling tidak 52 persen perusahaan menaikkan jabatan paling tidak satu karyawan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement